Sebagai fondasi penting dalam suatu penelitian, pengumpulan data merupakan langkah vital dalam menemukan pengetahuan baru atau memperkuat pengetahuan yang sudah ada. Orang yang melakukan prosesi pengumpulan data dengan melakukan pengamatan terhadap fenomena yang ada pada objek penelitian memiliki berbagai sebutan yang terkait dengan konteks dan lingkungan penelitian itu sendiri.
Dalam konteks umum, orang ini bisa dijuluki sebagai peneliti. Tugas utamanya adalah mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikan data untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Peneliti bisa datang dari berbagai latar belakang, seperti akademisi, ilmuwan, mahasiswa, atau profesional lainnya yang ingin mengeksplorasi suatu fenomena.
Sementara itu, dalam penelitian ilmiah khusus, orang yang melakukan pengumpulan data bisa mendapatkan sebutan yang lebih spesifik. Sebagai contoh, dalam penelitian biologi, ia bisa disebut sebagai biolog. Dalam penelitian psikologi, ia bisa disebut sebagai psikolog. Dalam penelitian lingkungan, ia bisa disebut sebagai peneliti lingkungan, dan seterusnya.
Pengumpulan data dilakukan melalui berbagai metode, seperti survei, wawancara, observasi, eksperimen, dan lainnya. Metode yang digunakan tergantung pada jenis dan tujuan penelitian. Bagaimanapun, pengumpulan data yang efektif dan akurat sangat penting untuk menghasilkan penemuan penelitian yang valid dan bisa dipercaya.
Meski sebutannya bisa berbeda-beda, satu hal yang sama adalah tujuan utama melakukan prosesi pengumpulan data: untuk mendapatkan pengetahuan baru, menguji hipotesis, atau mencari solusi bagi suatu permasalahan. Proses ini sering kali merupakan bagian paling penting dan menantang dalam penelitian, tetapi juga menjadi bagian yang paling memuaskan, sebab dari situlah lahir pengetahuan dan pemahaman baru tentang dunia di sekitar kita.