Sekolah

Jelaskanlah Lima Macam Teori Administrasi Menurut Sthephen P. Robbins. Uraikanlah Dengan Jelas Masing-Masing Karakteristiknya.

×

Jelaskanlah Lima Macam Teori Administrasi Menurut Sthephen P. Robbins. Uraikanlah Dengan Jelas Masing-Masing Karakteristiknya.

Sebarkan artikel ini

Sebagai penulis perangkat lunak organisasi yang luar biasa, Stephen P. Robbins telah memaparkan beberapa teori administrasi yang fundamental. Teori ini adalah batu pijakan penting dalam memahami struktur, proses, dan dinamika manajerial dari organisasi mana pun. Berikut adalah lima teori administrasi penting menurut Stephen P. Robbins.

1. Teori Klasik

Teori klasik dikembangkan pada awal abad ke-20 dan berfokus pada efisiensi dan produktivitas. Teori ini mencakup “administrasi ilmiah” oleh Taylor dan “manajemen birokrasi” oleh Weber. Ciri khas teori ini meliputi struktur organisasi yang jelas, penugasan pekerjaan yang spesifik, dan pengawasan yang ketat.

2. Teori Neoklasik

Sebagai tanggapan terhadap teori klasik, teori neoklasik menekankan pentingnya faktor manusia. Teori ini melihat organisasi sebagai sistem sosial dan mencakup Teori Human Relations dan Teori Perilaku. Ciri khas teori ini meliputi penekanan pada komunikasi, kepemimpinan, motivasi, dan dinamika kelompok.

3. Teori Modern

Teori modern berusaha memahami organisasi dalam konteks yang lebih luas dan kompleks. Teori ini meliputi Teori Sistem, Teori Kontingensi, dan Teori Keputusan. Ciri khas teori ini meliputiholisme, hubungan antar bagian organisasi, penyesuaian terhadap lingkungan, dan proses pengambilan keputusan yang rasional.

4. Teori Lingkungan

Teori lingkungan memfokuskan penelitian pada hubungan antara organisasi dan lingkungan mereka. Ciri khas teori ini meliputi adaptasi terhadap perubahan eksternal, peran stakeholder, dan pengaruh lingkungan sosial, politik, dan ekonomi.

5. Teori Kualitatif dan Kuantitatif

Menurut Robbins, teori administrasi juga harus mencakup pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif mengeksplorasi makna dan interpretasi individu, sedangkan pendekatan kuantitatif menggunakan data numerik untuk mengidentifikasi pola dan tren. Ciri khas teori ini meliputi penekanan pada metode penelitian, pengumpulan data, analisis, dan interpretasi.

Dengan memahami dan menerapkan teori-teori ini, manajer bisa lebih baik dalam merancang, menjalankan, dan mengubah organisasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *