Ilmu

Ilmu Pengetahuan dalam Sosiologi yang Disusun Sebagai Abstraksi dari Hasil-Hasil Observasi Merupakan Bukti Sosiologi Bersifat

×

Ilmu Pengetahuan dalam Sosiologi yang Disusun Sebagai Abstraksi dari Hasil-Hasil Observasi Merupakan Bukti Sosiologi Bersifat

Sebarkan artikel ini

Pada inti setiap disiplin ilmiah, termasuk sosiologi, terletak dua komponen penting: teori dan observasi. Teori adalah abstraksi konseptual dunia nyata; mereka merupakan seperangkat gagasan dan premis logical yang digunakan untuk menjelaskan fenomena dan peristiwa tertentu. Konteks teoretis inilah yang memungkinkan peneliti merumuskan hipotesis untuk diuji – dan hasil pengujian ini, berupa pelatrian observasi empiris, berkontribusi pada pengembangan dan pembaruan teori tersebut.

Sosiologi, sebagai ilmu pengetahuan sosial, merujuk pada studi masyarakat dan perilaku manusia di dalamnya. Memiliki ciri khas sendiri dalam pendekatannya terhadap ilmu pengetahuan, sosiologi sangat tergantung pada metode observasi untuk mendapatkan data dan informasi. Observasi ini dapat berupa langsung (peneliti berada di lapangan dan berinteraksi dengan subjek penelitian) atau tidak langsung (menggunakan data yang sudah ada). Tujuan utama observasi ini adalah untuk menghasilkan data fakta sosial yang objektif dan dapat diukur atau diamati dalam kondisi nyata.

Keberadaan pola abstraksi ini dalam sosiologi, yang mengubah hasil-hasil observasi menjadi konsep dan teori, merupakan bukti kuat bahwa sosiologi bersifat ilmiah. Proses ini sangat mirip dengan metode yang digunakan di sebagian besar disiplin ilmu—mulai dari fisika hingga psikologi—dalam hal menggunakan data yang diobservasi untuk memformulasi, menguji, dan memperbarui teori.

Seringkali, teori sosiologi dihasilkan dari proses abstraksi pengamatan-pengamatan ini. Setiap penelitian sosiologi biasanya diawali dengan pengamatan tentang fenomena sosial, yang kemudian diikuti oleh upaya pengekstrakan konsep dan hubungan-hubungan sosial yang mendasarinya. Sekali teori tersebut diuji dan terbukti, teori tersebut dapat dimasukkan ke dalam kerangka teori yang lebih luas, yang kemudian dapat digunakan untuk meramal perilaku manusia dan dinamika sosial.

Melalui proses ini, dapat dilihat betapa sosiologi begitu dinamis dan ilmiah. Memang, sosiologi adalah disiplin yang berusaha mencari pengetahuan yang objektif dan dapat teruji, dan dengan demikian, dapat dianggap sejajar dengan bidang ilmu alam dan lainnya yang lebih sering dianggap “ilmiah”. Namun, sosiologi memastikan bahwa pengetahuan ini diperoleh dalam konteks sosial dan kultural yang relevan, sehingga menjadikannya salah satu bidang ilmu pengetahuan terpenting dalam memahami masyarakat dan perilaku manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *