Perusahaan dan organisasi seluruhnya memainkan peranan penting dalam peningkatan ekonomi dan struktur sosial, dan bagaimana mereka melakukan pekerjaan mereka memiliki dampak yang signifikan. Salah satu pertanyaan penting yang sering muncul dalam manajemen organisasi adalah: apakah lebih efisien dijalankan oleh misi atau oleh peraturan? Pernyataan ini menegaskan bahwa organisasi yang digerakan oleh misi akan lebih efisien dibandingkan dengan yang digerakan oleh peraturan. Untuk memahaminya lebih baik, mari kita telusuri elemen utama dari kedua pendekatan ini.
Organisasi yang digerakan oleh misi mendefinisikan tujuannya berdasarkan misi atau visi yang mereka adopsi. Misinya adalah pernyataan adaptif yang menggambarkan tujuan, jangkauan operasional, dan nilai-nilai inti dari organisasi. Ini berfungsi sebagai kompas bagi seluruh pekerjaan yang dilakukan oleh organisasi. Selain itu, misi yang jelas akan memotivasi anggota organisasi untuk berkontribusi lebih efektif dalam pencapaian tujuan organisasi, sehingga meningkatkan efisiensi.
Sementara itu, organisasi yang digerakan oleh peraturan mempertimbangkan peraturan, prosedur, dan pedoman sebagai pola pikir utama mereka untuk beroperasi. Melalui pendekatan ini, organisasi memastikan bahwa seluruh operasional mereka sejalan dengan peraturan yang ditetapkan. Meskipun ini akan membantu mencegah pelanggaran dan kesalahan, terlalu menekankan pada peraturan bisa berpotensi menghambat kreativitas dan inovasi.
Dalam analisis ini, satu poin penting untuk ditekankan adalah bahwa organisasi yang digerakan oleh misi seringkali lebih dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Mereka lebih cepat merespon perubahan pasar dan lebih siap untuk inovasi. Di sisi lain, organisasi yang terfokus pada peraturan cenderung lebih kaku dan lebih sulit untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Kesimpulannya, meskipun peraturan dan prosedur penting untuk keberhasilan organisasi, menjadi organisasi yang berorientasi pada misi dapat membantu untuk meningkatkan efisiensi dan adaptabilitas. Hal ini menunjukkan bahwa misi, di samping peraturan, harus menjadi pendorong utama dalam operasional organisasi. Namun, seimbang antara misi dan peraturan juga sangat penting untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan organisasi dalam jangka panjang.
