Seorang selebritas, seperti artis, dengan status dan popularitas mereka yang cukup tinggi, sering menjadi sosok penting dalam kehidupan publik. Pengaruh mereka meluas ke segala aspek kehidupan, baik itu mode, gaya hidup, dan bahkan produk yang mereka gunakan. Fenomena ini adalah hal yang umum dan sering ditemui.
Belakangan ini, artis yang bernama A dalam sebuah wawancara mengungkapkan bahwa ia selalu menggunakan komputer merek B dalam kegiatan sehari-harinya. Konteks ini menciptakan sebuah fenomena yang dikenal dengan ‘merek’. Tentu saja, pengakuan tersebut tidak hanya menarik perhatian penggemar, tapi juga publik secara luas.
Merek pada dasarnya adalah karakteristik berbeda dari setiap produk yang ada di pasaran. Di tengah kompetisi antar perusahaan untuk mendapatkan daya tarik konsumen, membangun merek yang kuat menjadi hal yang sangat penting. Dalam hal ini, dukungan atau pengakuan dari artis yang berpengaruh dapat menjadi strategi promosi yang efektif.
Artis A menggunakan komputer merek B. Jika komputer tersebut memiliki kualitas dan fitur yang luar biasa, maka publik – khususnya penggemarnya – akan mulai mempertimbangkan untuk menggunakan produk yang sama. Implikasinya adalah drone pengguna (mungkin dengan nada positif) untuk komputer merek B, yang pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan.
Selain itu, artis A tidak hanya berperan sebagai konsumen tetapi juga menjadi semacam ‘ambassador’ bagi merek tersebut. Hal ini dapat meningkatkan visibilitas produk, memperlancar proses promosi, dan pada akhirnya dapat memberi nilai lebih bagi merek.
Jadi, pengakuan tersebut mungkin sekilas terdengar biasa. Namun, jika dilihat lebih dalam, hal tersebut merupakan bagian dari fenomena merek dalam dunia selebritas. Selanjutnya, ini menjadi sebuah diskusi menarik tentang sejauh mana pengaruh selebritas dalam menentukan pilihan konsumen dan bagaimana hal ini mempengaruhi strategi pemasaran sebuah produk. Kedepannya akan menarik untuk melihat perkembangan lanjutan dari fenomena ini.
