Dalam era globalisasi saat ini, inovasi menjadi kunci sukses dalam semua aspek, termasuk dalam industri pangan. Salah satu tantangan terbesar industri pangan adalah bagaimana memodifikasi dan memperbarui pangan khas daerah sehingga konsumen tidak merasa jenuh dengan produk yang disajikan. Berikut ini adalah beberapa strategi dan langkah yang bisa dilakukan disertai dengan contohnya.
Pertama, mengubah bentuk dan presentasi dapat memberikan kesan baru dan menarik bagi konsumen. Misalnya, pangan khas daerah seperti serabi biasanya disajikan dalam bentuk bulat dengan topping kelapa dan gula merah. Untuk memberikan variasi, serabi bisa dimodifikasi menjadi serabi roll dengan berbagai rasa seperti cokelat, keju, dan lain sebagainya. Modifikasi ini tidak hanya memberikan tampilan baru, tetapi juga memperkaya rasa dan tekstur produk.
Kedua, pemanfaatan teknologi pangan sangat dibutuhkan dalam konteks ini. Teknologi pangan dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan produk. Contohnya pada kasus tempe yang merupakan pangan khas Indonesia. Dengan teknologi, tempe bisa diolah menjadi aneka produk yang lebih tahan lama seperti tempe chips, tempe burger, dan lain sebagainya.
Ketiga, inovasi dalam penyajian dan pengemasan juga perlu dipertimbangkan. Pengemasan dengan desain menarik bisa menjadi value added bagi produk. Selain itu, penyajian yang unik dan menarik seperti yang dilakukan oleh beberapa cafe atau restoran juga bisa menjadi strategi untuk menarik konsumen. Contohnya adalah pengemasan nasi uduk dalam box yang dilengkapi dengan aneka lauk pelengkap yang disajikan dengan rapi dan menarik.
Dan terakhir, kolaborasi dengan pangan lain. Melakukan kolaborasi dengan produk atau bahan pangan lain dapat menghasilkan produk baru yang menarik dan mampu menarik perhatian konsumen. Sebagai contoh, gelato yang merupakan pangan khas Italia dapat dipadukan dengan buah lokal Indonesia seperti durian atau mangga, menjadikan gelato memiliki rasa dan karakteristik yang baru.
Dari empat strategi di atas, dapat disimpulkan bahwa melakukan modifikasi dan inovasi pada pangan khas daerah merupakan strategi yang efektif untuk menarik minat konsumen dan menghindari kejenuhan konsumen. Dengan modifikasi dan inovasi ini, pangan khas daerah dapat terus berkembang dan memiliki daya saing di tengah-tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Apalagi, jika modifikasi dan inovasi ini tetap mempertahankan nilai dan kekhasan dari pangan tersebut, maka akan semakin memperkaya keragaman pangan khas daerah di Indonesia.