Biaya marginal adalah tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ketika memproduksi satu unit barang tambahan. Mempelajari konsep biaya marginal sangat penting bagi perusahaan dalam pembuatan keputusan produksi dan profitabilitas.
Rekapitulasi biaya produksi dari perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: produksi sebesar 10.000 unit biayanya sebesar Rp25.000.000, sedangkan ketika memproduksi sebanyak 15.000 unit biayanya sebesar Rp30.000.000. Perbandingan biaya ini menunjukkan peningkatan biaya saat meningkatkan volume produksi.
Biaya marginal dihitung dengan rumus:
Biaya Marginal = (Biaya Total saat memproduksi Q2 unit – Biaya Total saat memproduksi Q1 unit) / (Q2 – Q1)
Ket:
- Q1 adalah jumlah produksi awal.
- Q2 adalah jumlah produksi setelah penambahan unit.
- Biaya Total saat memproduksi Q2 unit adalah total biaya setelah penambahan produksi.
- Biaya Total saat memproduksi Q1 unit adalah total biaya sebelum penambahan produksi.
Dalam contoh kasus ini:
Q1 = 10.000 unit
Q2 = 15.000 unit
Biaya Total saat memproduksi Q1 = Rp25.000.000
Biaya Total saat memproduksi Q2 = Rp30.000.000
Jadi, kita dapat menghitung biaya marginal sebagai berikut:
Biaya Marginal = (Rp30.000.000 – Rp25.000.000) / (15.000-10.000)
Biaya Marginal = Rp1.000 per unit
Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan perubahan biaya dan volume produksi, diperkirakan biaya marginal sebesar Rp1.000 per unit tambahan. Artinya, untuk setiap peningkatan produksi sebanyak 1 unit, perusahaan tersebut diharapkan menanggung biaya tambahan sebesar Rp1.000. Pengetahuan ini dapat membantu perusahaan dalam merancang strategi produksi dan penetapan harga dengan lebih baik.