Pancasila, sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia, memiliki peran penting dalam pembentukan identitas nasional. Internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat secara optimal akan menjadi wujud nyata dari identitas nasional Indonesia tersebut. Oleh karena itu, strategi meningkatkan internalisasi ini harus dilakukan dengan serius dan sistematis.
Strategi pertama adalah pendidikan Pancasila. Proses edukasi ini bisa dimulai sejak usia dini, baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun masyarakat. Materi pendidikan tidak hanya berisi tentang pengetahuan teoritis Pancasila, tetapi juga praktik pengaplikasian nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari.
Kedua, optimalisasi peran media dan teknologi informasi. Dalam era digital saat ini, media sosial dan teknologi informasi lainnya dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperluas penyebaran nilai-nilai Pancasila.
Ketiga, penguatan peran institusi negara dan lembaga sosial. Institusi dan lembaga ini memiliki peran penting dalam melakukan pembinaan dan sosialisasi Pancasila kepada masyarakat.
Keempat, pendekatan budaya. Nilai-nilai Pancasila sejatinya merupakan refleksi dari budaya Indonesia, sehingga pendekatan budaya dalam internalisasi Pancasila harus diperkuat. Misalnya, melalui kegiatan seni dan budaya, festival lokal, dan lainnya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila.
Kelima, konsistensi dan komitmen pemimpin. Pemimpin di semua lapisan harus menjadi teladan dan menunjukkan komitmen yang kuat dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam tindakannya.
Melakukan strategi-strategi tersebut merupakan upaya yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Diharapkan dengan internalisasi Pancasila yang optimal, identitas nasional Indonesia akan semakin kuat dan kokoh.
