Kelembaban udara dan kelembaban tanah merupakan faktor lingkungan yang sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Akhir-akhir ini banyak penelitian yang menunjukkan cara kedua faktor tersebut dapat mempengaruhi fungsi tumbuhan secara fundamental di berbagai tingkat biologi, mulai dari proses pertumbuhan hingga proses perkembangan tumbuhan.
Kelembaban udara mempengaruhi transpirasi, proses di mana air menguap dari permukaan tumbuhan, khususnya daun. Kelembaban udara yang tinggi bisa memperlambat laju transpirasi karena udara sudah jenuh dengan uap air, sehingga kurang ruang bagi uap air untuk menguap dari permukaan daun. Sebaliknya, kelembaban udara yang rendah dapat mempercepat transpirasi dan menyebabkan tumbuhan melalui kekurangan air, yang bisa memperlambat pertumbuhan mereka atau bahkan menyebabkan mereka layu.
Kelembaban tanah, di sisi lain, berhubungan langsung dengan ketersediaan air dan nutrisi bagi tumbuhan. Tanah yang memiliki tingkat kelembaban yang tepat dapat menyediakan media yang ideal untuk pertumbuhan akar, yang selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan secara keseluruhan. Tanah yang terlalu basah bisa menjadi masalah karena bisa menciptakan lingkungan anaerobik yang menghambat pertumbuhan akar. Sebaliknya, tanah yang terlalu kering dapat menahan air dan nutrisi, sehingga menyebabkan tumbuhan mengalami stres kerana kekurangan air dan nutrisi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Dengan demikian, sangat penting bagi tumbuhan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan kelembaban udara dan tanah guna mendorong pertumbuhan dan perkembangan mereka. Kombinasi optimal dari kedua kondisi dapat menjaga keseimbangan penyerapan air dan nutrisi, dan transpirasi, yang pada gilirannya mendukung fungsi biologis tumbuhan dan dapat menghasilkan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat dan subur. Itulah alasan baik bagi penanam dan peneliti untuk memahami kelembaban udara dan tanah serta pengaruh mereka terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
