Sebagai sebuah konsep ideologi, nasionalisme selalu menjadi faktor penting dalam pembentukan suatu negara bangsa. Fenomena ini juga terjadi di Indonesia dengan munculnya berbagai organisasi pergerakan nasional. Nasionalisme menjadi akar utama keterkaitan ini karena berperan sebagai pengejawantahan hasrat bersama untuk kemerdekaan dan kedaulatan sebagai bangsa. Ada beberapa cara khusus di mana nasionalisme berinteraksi dengan organisasi-organisasi pergerakan nasional di Indonesia.
Pertama, nasionalisme merupakan bahan bakar bagi terbentuknya organisasi-organisasi nasional ini. Dalam konteks Indonesia, nasionalisme berarti perjuangan melawan penjajah Belanda dan pemerintah kolonial. Oleh karena itu, organisasi-organisasi pergerakan nasional ini berdiri sebagai wadah untuk channelling energi nasionalis ini ke dalam aksi nyata melawan penindasan.
Kedua, organisasi pergerakan nasional adalah wadah strategis untuk mengumpulkan dan mengatur masa demi tujuan bersama. Selain itu, organisasi-organisasi ini menjadi wadah dealiasi, pendidikan politik, dan pemobilisasi massa di lapangan. Sejarah menunjukkan bagaimana organisasi pergerakan seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan Partai Nasional Indonesia memanfaatkan retorika dan ideologi nasionalisme untuk meraih dukungan publik dan mengejar kemerdekaan.
Akhirnya, nasionalisme dan organisasi pergerakan nasional berperan penting dalam mengartikulasikan identitas nasional Indonesia. Mereka mengambil peran utama dalam penciptaan simbol-simbol nasional, seperti bahasa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan bendera merah putih.
Dalam hal ini, terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional di Indonesia adalah upaya manusia dalam memperjuangkan nasibnya sendiri. Perjuangan ini dipahami sebagai perjuangan nasional, dimana perjuangan tersebut mewakili seluruh rakyat Indonesia. Dengan begitu, pergerakan ini membawa dampak signifikan terhadap terbentuknya negara dan bangsa Indonesia.
Kesimpulannya, keterkaitan antara nasionalisme dan organisasi pergerakan nasional pada intinya adalah saling mempengaruhi dan saling membutuhkan satu sama lain. Nasionalisme bertindak sebagai dorongan bagi pembentukan organisasi-organisasi pergerakan nasional, sementara organisasi-organisasi pergerakan nasional memberikan wadah untuk nasionalisme berkembang dan dipraktikkan dalam perjuangan untuk kemerdekaan dan kedaulatan bangsa.
