Pembicaraan mengenai awal munculnya nasionalisme di Indonesia sering kali merujuk pada rangkaian peristiwa dan fakta sejarah yang bervariasi. Namun, salah satu faktor penting utama yang berperan pada masa awal ini adalah peran dan pengaruh dari organisasi pergerakan awal.
Organisasi pergerakan awal, seperti Budi Utomo yang didirikan pada tahun 1908 dan Indische Partij yang berdiri pada tahun 1912, memiliki peran penting dalam menanamkan benih-benih nasionalisme di kalangan masyarakat Indonesia. Mereka berperan sebagai medium komunikasi dan pendidikan bagi masyarakat, menyebarkan ide-ide tentang kemerdekaan, persamaan hak, dan persatuan.
Organisasi seperti Budi Utomo, sebagai organisasi pergerakan pertama di Indonesia, berfokus untuk meningkatkan status dan kondisi pendidikan bagi pribumi Indonesia. Mereka percaya bahwa dengan pendidikan yang baik, pribumi Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa penjajah. Disisi lain, Indische Partij, yang didirikan oleh para eksponen Budi Utomo yang lebih radikal, berjuang untuk mendapatkan hak politik dan kembali ke tanah air untuk semua orang Indonesia, tanpa memandang suku, ras, dan agama.
Perkembangan organisasi pergerakan ini semakin meluas dan mulai memasukkan elemen-elemen dari seluruh nusantara. Misalnya, pada tahun 1927, Soekarno mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI). Organisasi ini mengedepankan pentingnya persatuan dan bangsa Indonesia, sehingga mampu menarik simpati dari berbagai penjuru nusantara dan berbagai lapisan masyarakat.
Maka dapat disimpulkan, bahwa salah satu faktor penting utama yang berperan dalam masa awal pertumbuhan nasionalisme di Indonesia adalah organisasi-organisasi pergerakan awal yang berperan sebagai medium pendidikan, komunikasi dan perjuangan baik dalam hal politik maupun sosial budaya. Mereka berhasil membentuk dasar pemikiran serta meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya persatuan dan kemandirian sebagai sebuah bangsa.