Renungan dan hormat terhadap orang tua merupakan salah satu nilai moral yang tak tergantikan yang telah ada sejak zaman purba. Perintah itu ditemukan dalam hampir semua agama dan budaya, termasuk dalam perintah Allah kepada umat-Nya.
Pada dasarnya, rasa hormat dan kasih sayang terhadap orang tua merupakan tanda keberhasilan dalam mendidik generasi muda. Ini merupakan indikasi kuat bahwa generasi muda memahami dan menyanjung nilai-nilai luhur dan tanggung jawab moral mereka.
Konsep “hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan allahmu kepadamu” dirujuk sebagai suatu pernyataan yang mengikat, suatu perintah dari Tuhan. Dalam ajaran kristen, ini dikenal sebagai hukum kelima dalam Sepuluh Hukum Allah yang ada di dalam Alkitab. Menghormati ayah dan ibu bukan hanya tentang sikap atau perilaku seseorang terhadap orangtuanya, melainkan lebih merupakan suatu perintah yang harus diikuti dan dipatuhi.
Menurut pemahaman umum, “hormat” bukan hanya soal perkataan atau sikap, tapi juga berarti berbuat baik, menolong, dan berbakti pada orang tua. Balasan dari kesetiaan dan penghargaan ini, menurut ajaran agama, adalah panjang umur dan keberkahan hidup. Ketika kita menghargai dan menghormati orang tua kita, menurut ini, kita memenuhi keinginan Tuhan dan dalam gilirannya memperoleh berkat dan keberuntungan dalam hidup.
Jadi, “hormatilah ayahmu dan ibumu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allahmu Kepadamu” bukan hanya merupakan pesan moral, tetapi juga merupakan jaminan dari Tuhan untuk kehidupan yang berkelanjutan dan sejahtera. Mengisi hidup dengan rasa hormat dan kasih sayang terhadap orang tua tentunya akan membuat hidup lebih berarti, berkah dan panjang umur.
