Saat hijrah (perpindahan) Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Makkah ke Madinah, masyarakat Madinah yang menerima mereka dengan tangan terbuka diberi gelar “Kaum Anshor.” Ini adalah peristiwa bersejarah yang menandai perpindahan basis utama umat Islam dari Makkah ke Madinah. Ketika kita membicarakan tentang Kaum Anshor, kita harus memahami apa makna dari gelar ini dan mengapa masyarakat Madinah yang menerima kaum Muslimin diberi gelar ini?
Anshor secara harfiah berarti penolong dalam bahasa Arab. Masyarakat Madinah yang telah menerima Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya diberi gelar ini sebagai pengakuan atas bantuan dan perlindungan yang mereka berikan kepada kaum Muslimin. Kaum Muslimin pada saat itu, yang disebut Muhajirin (“Orang-orang yang Hijrah”), menghadapi berbagai ancaman dan penindasan di Makkah. Hijrah ke Madinah memberikan mereka perlindungan dan kesempatan untuk membangun komunitas Muslim yang kuat.
Kaum Anshor menunjukkan dedikasi dan semangat gotong royong yang luar biasa dalam membantu kaum Muhajirin. Mereka membuka rumah-rumah mereka, berbagi sumber daya mereka, dan bahkan bersedia berkorban demi keselamatan saudara-saudara mereka dalam iman. Ini adalah ekspresi nyata dari prinsip kemanusiaan dan persaudaraan yang mendalam dalam Islam.
Gelar “Anshor” merupakan penghargaan dan pengakuan atas peran penting masyarakat Madinah dalam sejarah pengembangan Islam. Menunjukkan bagaimana keramahan, gotong-royong dan semangat persaudaraan mereka berkontribusi tidak hanya dalam penyelesaian konflik dan ancaman yang dihadapi oleh kaum Muslimin, tapi juga dalam pembentukan fondasi masyarakat Madinah yang baru.
Maka dari itu, sejarah masyarakat Madinah atau Kaum Anshor ini menjadi bukti betapa pentingnya semangat solidaritas dan kerjasama dalam masyarakat. Seperti yang tercermin dalam cerita Kaum Anshor, momen-momen sulit dapat menjadi titik balik dalam membentuk komunitas yang kuat dan harmonis jika dihadapi dengan semangat gotong royong dan saling membantu.