Haji merupakan salah satu dari lima Rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang mampu. Melaksanakan haji ke Mekkah menyimpan banyak hikmah dan pesan. Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam dalam kaitannya dengan haji adalah Haji Perpisahan yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW. Peristiwa ini memiliki penamaan khusus yang menjadi pertanyaan dalam artikel ini.
Haji Perpisahan dilaksanakan oleh Rasulullah SAW untuk pertama dan terakhir kali dalam hidupnya. Haji ini berlangsung pada tahun 632 M. Peristiwa ini memiliki nilai sejarah yang amat penting, mengingat hal ini merupakan momen terakhir Nabi Muhammad SAW menjelaskan dan memberikan tuntunan mengenai praktik ibadah Haji yang wajib dilakukan umat Muslim, dengan menjalankan semua ritus dan tata cara sesuai syariat Islam. Oleh karena itu, haji ini diberi nama khusus yaitu “Haji Wada” atau Haji Perpisahan.
Alasan mengapa haji ini disebut Haji Wada’ adalah dikarenakan Nabi Muhammad SAW dalam kesempatan ini menyampaikan pesan-pesan terakhir yang sangat penting untuk umat Muslim; di antaranya adalah pesan agar umat Islam menjaga persaudaraan, menjaga kehormatan, dan juga kekayaan antar sesama. Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menegaskan pentingnya persamaan antara manusia, dan menegaskan tidak ada perbedaan antara orang Arab maupun non-Arab, putih maupun hitam, kecuali berdasarkan kadar ketakwaan masing-masing individu (taqwa).
Dalam kesempatan ini, Rasulullah SAW juga melakukan pembenahan beberapa praktik yang belum sesuai dengan ajaran Islam, serta menjelaskan beberapa hal yang sebelumnya belum dijelaskan secara detail, mengenai ibadah Haji itu sendiri. Dalam pelaksanaan Haji Wada’, Nabi Muhammad SAW memimpin umatnya dalam menyempurnakan tiap-tiap ritual haji yang dikenal hingga saat ini.
Haji Wada’ menjadi peristiwa yang sangat penting dan bersejarah bagi umat Islam, dan menjadi momen yang selalu dikenang. Haji Perpisahan ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak hanya memberikan ajaran Islam secara teoritis, namun juga mengajarkan umatnya melalui keteladanan praktis dalam menjalankan ibadah Haji sesuai dengan tuntunan yang benar.