Pembukuan akuntansi mencakup sejumlah pos tertentu yang dalam konteks masing-masing, dapat ditentukan sebagai ‘material’ atau ‘tidak material’. Secara sederhana, ‘materialitas’ dalam konteks akuntansi merujuk pada signifikansi atau relevansi suatu pos terhadap keseluruhan laporan keuangan. Pemahaman ini pun mengacu pada kerangka kerja Konseptual untuk Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh IASB (International Accounting Standards Board).
Materialitas sebuah Pos
Suatu pos dalam akuntansi disebut ‘material’ jika informasi tersebut signifikan dan mempengaruhi keputusan ekonomis pengguna laporan. Hal ini berarti bahwa jika pos tersebut diubah atau dihilangkan, hasilnya akan mempengaruhi pemahaman pengguna tentang laporan keuangan. Nilai materialitas ini bisa berupa nilai absolut ataupun relatif, tergantung pada konteks dan skala operasi perusahaan.
Sebagai contoh, biaya operasional sebesar $1.000 mungkin tidak dianggap sebagai pos material bagi perusahaan multinasional dengan pendapatan tahunan sebesar $1 milliar. Namun, untuk perusahaan kecil dengan pendapatan tahunan $10.000, pengeluaran tersebut bisa menjadi materi yang sangat relevan.
Ketika Suatu Pos Menjadi Tidak Material
Sebaliknya, suatu pos dikategorikan sebagai ‘tidak material’ jika informasi tersebut tidak cukup signifikan untuk mempengaruhi suatu keputusan. Informasi semacam ini biasanya tidak termuat dalam laporan keuangan utama, namun mungkin dimasukkan dalam catatan kaki atau pengungkapan tambahan.
Dalam kebanyakan kasus, apakah suatu pos menjadi ‘tidak material’ adalah subjek penilaian dan diskresi manajemen. Manajemen harus mempertimbangkan relevansi dan signifikansi pos tersebut dalam konteks operasi perusahaan keseluruhan, mungkin mengacu pada standar industri atau pedoman akuntansi seperti standar akuntansi internasional atau GAAP (Generally Accepted Accounting Principles).
Dalam prakteknya, hal ini berarti beberapa informasi yang mungkin penting bagi satu organisasi mungkin tidak relevan bagi organisasi lain, secara relatif terhadap besaran operasional dan finansial mereka.
Hubungan antara materialitas dan relevansi informasi adalah hal yang fundamental dalam akuntansi, karena hal ini mempengaruhi bagaimana dan apa yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Ini juga mempengaruhi bagaimana penggunaan laporan keuangan tersebut – seperti investor, kreditur, atau pelaku pasaran lain – merespon dan menggunakan informasi tersebut dalam membuat keputusan ekonomi.