Sultan Walid bin Abdul Malik, sang penguasa Umayyah keenam, dikenal sebagai peninggalan yang bersejarah di seluruh penjuru imperium Islam, termasuk Mesir, Yerusalem, dan Damaskus. Di antara berbagai proyek pembangunannya, Masjid Umayyad di Damaskus adalah salah satu yang paling monumental. Walid memerintahkan pembangunan masjid ini pada tahun 705 M, memberikan dimensi baru pada seni dan arsitektur Islam.
Dalam pembangunan Masjid Umayyad, kreativitas, inovasi, dan keahlian arsitek terkenal diperlukan. Uniknya, legenda mengenai arsiteknya itu terus menyelimuti masjid Umayyad ini. Menurut catatan-catatan sejarah, tidak ada arsitek tunggal yang diketahui berkontribusi dalam pembangunan masjid ini. Sebaliknya, cenderung untuk memiliki sekelompok arsitek dan pekerja yang bekerja dalam harmoni, menyerap beberapa gaya dan teknik yang berbeda. Namun, karya hasil arsitektur dari pembangunan masjid ini tetap mencerminkan keunikan seni dan keindahan arsitektur Islam.
Meskipun kontributor dalam merancang masjid ini kurang terdokumentasi, penting untuk ditekankan bahwa prestasi ini tidak dapat dipisahkan dari para pengrajin dan arsitek yang memiliki pengetahuan yang cukup dan keahlian untuk mewujudkan visi Walid menjadi kenyataan. Mereka menciptakan ikon keindahan dan kelembutan seni Islam yang tiada bandingnya, yang terus kita nikmati sampai hari ini.
Pembangunan dan desain Masjid Umayyad adalah penegasan dari kontribusi penting dari Walid bin Abdul Malik kepada kesenian dan arsitektur Islam. Ini juga menunjukkan bagaimana arsitek-arsiteknya yang tidak diketahui berhasil menciptakan karya seni yang sangat berpengaruh dan menginspirasi generasi berikutnya dari arsitektur Islam.
