Diskusi

Salah Satu Cara Pembuatan Senyawa Eter: Sintesis Eter Menggunakan Metode Reaksi Williamson

×

Salah Satu Cara Pembuatan Senyawa Eter: Sintesis Eter Menggunakan Metode Reaksi Williamson

Sebarkan artikel ini

Syntesis Eter melalui metode Reaksi Williamson merupakan pilar penting dalam ilmu kimia organik. Ditemukan oleh ahli kimia Inggris Alexander William Williamson pada tahun 1850, metode ini sering digunakan untuk membuat senyawa eter, yang merupakan senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang dihubungkan oleh dua gugus alkil atau aril.

Latar Belakang

Dalam struktur dasarnya, eter memiliki sebuah atom oksigen yang berhubungan dengan dua atom karbon. Sintesis Williamson adalah metode yang efektif untuk membentuk ikatan eter tersebut. Pada dasarnya, reaksi ini melibatkan serangan nukleofilik alkoksid kepada haloalkana (alkil halida), menghasilkan senyawa eter dan ion halida.

Mekanisme Reaksi Williamson

Mekanisme dasar Reaksi Williamson melibatkan dua langkah. Langkah pertama adalah pembentukan ion alkoksid, langkah kedua adalah serangan nukleofilik dari ion alkoksid pada haloalkana.

Langkah 1: Pembentukan Ion Alkoksid

Ion alkoksid dibentuk dari reaksi antara alkohol dan sebuah basa, yang biasanya adalah hidroksida dari logam alkali seperti natrium hidroksida (NaOH) atau kalium hidroksida (KOH). Mekanismenya melibatkan deprotonasi alkohol oleh basa, menghasilkan ion alkoksid dan air.

R- OH + NaOH -> R – O^(-) Na^+ + H_2O

Langkah 2: Serangan Nukleofilik

Langkah kedua reaksi Williamson adalah serangan nukleofilik ion alkoksid pada haloalkana. Ion alkoksid, sebagai nukleofil, menyerang karbon yang terikat dengan halogen pada alkil halida, menghasilkan eter dan membebaskan ion halida.

R – O^(-) Na^+ + R’ – X -> R – O – R’ + NaX

Mekanisme reaksi ini berlangsung dalam keadaan basa dan pada suhu kamar. Reaksi ini mudah dipantau karena pembentukan garam dari hidroksida dimulai dengan perubahan signifikan dalam warna solusi.

Dalam dunia praktek, penting untuk dicatat bahwa reaksi ini biasanya dilakukan menggunakan haloalkana primer atau sekunder, karena haloalkana tersier cenderung mengalami reaksi eliminasi dan terbentuk alkuna bukan eter. Selain itu, agar proses ini sukses, alkoksid harus lebih stabil daripada produk sampingnya.

Ringkasan

Sintesis eter menggunakan reaksi Williamson pada dasarnya adalah reaksi substitusi nukleofilik yang melibatkan pembentukan ion alkoksid dan serangannya terhadap haloalkana. Meskipun mudah dilakukan di laboratorium, reaksi ini tetap memerlukan pemahaman yang dalam untuk menghindari terbentuknya produk samping dan memastikan hasil yang efektif dalam produksi eter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *