Globalisasi adalah fenomena yang telah merubah dunia secara drastis, memberikan dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pada perubahan sikap masyarakat perkotaan. Banyak hal yang berubah seiring dengan perkembangan globalisasi. Bukan hanya soal teknologi atau ekonomi saja, tetapi juga cara pandang dan sikap masyarakat yang berubah sejalan dengan era globalisasi ini.
Pertama, globalisasi telah mempengaruhi masyarakat perkotaan menjadi lebih terbuka dan menerima perubahan. Mereka lebih menerima berbagai perbedaan dan keragaman budaya sebagai akibat dari pertukaran budaya yang terjadi dalam proses globalisasi. Mereka terbiasa berinteraksi dengan berbagai budaya dan tradisi, membuat mereka lebih toleran dan terbuka terhadap berbagai perbedaan.
Selanjutnya, masyarakat perkotaan juga memiliki pola pikir yang lebih progresif dan inovatif sebagai akibat dari globalisasi. Dengan akses yang luas ke berbagai informasi dan pengetahuan dari seluruh penjuru dunia, masyarakat perkotaan mampu menciptakan ide dan solusi baru untuk berbagai permasalahan. Hal ini mendorong tingkat kreativitas dan inovasi yang lebih tinggi.
Tetapi, globalisasi juga membawa beberapa dampak negatif pada sikap masyarakat perkotaan. Salah satunya adalah peningkatan konsumerisme. Dengan akses yang mudah ke berbagai barang dan jasa dari seluruh dunia, masyarakat perkotaan menjadi lebih konsumtif. Mereka seringkali membeli barang-barang baru tidak berdasarkan kebutuhan, tetapi lebih karena pengaruh media dan tren global.
Sebagai kesimpulan, globalisasi menyebabkan masyarakat perkotaan memiliki sikap yang lebih terbuka, progresif, inovatif, tetapi juga lebih konsumtif. Kesadaran akan dampak-dampak tersebut merupakan langkah penting untuk memanfaatkan globalisasi secara positif dan mencegah dampak negatifnya. Globalisasi merupakan pedang bermata dua yang perlu dilalui dengan bijak oleh masyarakat perkotaan.