Dalam memahami dunia kimia, terdapat berbagai konsep yang harus kita pahami, salah satunya adalah konsep bahwa “sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atom”. Untuk lebih mendalaminya, berikut adalah penjelasan detilnya.
Dalam konteks kimia, sifat unsur merujuk pada ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu unsur. Sifat tersebut dapat berupa sifat fisik, seperti titik leleh dan titik didih, atau sifat kimia, seperti reaktivitas dan afinitas elektron. Sementara itu, fungsi periodik berarti bahwa sifat-sifat tersebut berulang atau berubah dalam pola yang dapat diprediksi berdasarkan letak unsur tersebut dalam tabel periodik.
Dalam tabel periodik modern, unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan nomor atom mereka. Nomor atom adalah jumlah proton dalam inti suatu atom, yang khas untuk setiap unsur. Pada akhir abad ke-19, Dmitri Mendeleev dan Lothar Meyer, keduanya secara terpisah, mengamati bahwa jika unsur-unsur dikelompokkan berdasarkan berat atom mereka, ada pola berulang dalam sifat-sifat unsur.
Mendeleev meramalkan bahwa ada lebih banyak unsur untuk ditemukan dan menyisakan tempat kosong di tabel agarnya dengan memiliki elemen-elemen yang diurutkan berdasarkan berat atom mereka. Setelah penemuan protone oleh Rutherford, Mosley memperbaiki tabel periodik Mendeleev dengan nomor atom daripada berat atom.
Jadi, ide bahwa “sifat unsur adalah fungsi periodik dari nomor atom” berarti bahwa sifat unsur berubah dan berulang dalam pola yang prediktif berdasarkan nomor atom mereka. Ini merupakan kunci untuk struktur tabel periodik modern, yang menyusun unsur-unsur berdasarkan nomor atomnya, dan memungkinkan kita untuk membuat prediksi akurat tentang sifat dan perilaku unsur yang berada dalam tabel periodik.