Sosial

Dua Tempat yang Menjadi Pusat Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Abbasiyah

×

Dua Tempat yang Menjadi Pusat Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada Masa Daulah Abbasiyah

Sebarkan artikel ini

Daulah Abbasiyah atau Kekhalifahan Abbasiyah merupakan periode penting dalam sejarah Islam, bertindak sebagai pusat kegiatan budaya, ilmu pengetahuan, dan peradaban selama berabad-abad. Dua tempat yang sangat signifikan pada masa ini adalah Baghdad dan Cordoba.

Baghdad: Permata Dunia Islam

Baghdad, yang kini merupakan ibu kota Irak, pada zamannya merupakan pusat peradaban dan ilmu pengetahuan utama Daulah Abbasiyah. Kota ini didirikan oleh khalifah Al-Mansur pada tahun 762 Masehi dan dengan cepat tumbuh menjadi pusat pengetahuan utama dunia Islam, bahkan dunia. Baghdad menjadi rumah bagi House of Wisdom atau Bayt al-Hikmah, sebuah lembaga pendidikan dan penelitian tersohor di ranah Muslim. Dari matematika, astronomi, hingga kedokteran, Bayt al-Hikmah menjadi hub bagi para ilmuwan dan peneliti dari seluruh penjuru untuk berbagi dan menambah ilmu pengetahuan.

Cordoba: Pusat Studi Islam di Barat

Cordoba, yang kini berada di Spanyol, adalah pusat peradaban Islam lain pada masa Daulah Abbasiyah. Walaupun bukan berada di bawah kepemimpinan langsung Abbasiyah, Cordoba dipengaruhi oleh kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang berasal dari Baghdad. Masuk sebagai bagian dari al-Andalus, Cordoba menjadi pusat budaya, pendidikan, dan perdagangan utama di Barat. Madinat al-Zahra, sebuah kota istana yang megah, serta universitas dan perpustakaan terkemuka, merupakan bukti nyata prestasi Abbasiyah dalam peradaban dan ilmu pengetahuan di Cordoba.

Jadi, Baghdad dan Cordoba adalah dua tempat yang menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah. Masing-masing menampilkan beragam prestasi dan kontribusi kepada dunia dalam hal ilmu pengetahuan, budaya, dan sejarah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *