Sejarah Islam menghadirkan berbagai peristiwa penting yang mencerminkan perjuangan kaum Muslimin dalam menentang penindasan dan menegakkan kebenaran. Di antara peristiwa tersebut adalah konfrontasi antara kaum Muslimin dan kaum Kafir Quraisy di Habasyah. Dalam konfrontasi ini, terdapat sosok penting yang menjadi juru bicara kaum muslimin untuk melawan utusan kaum kafir Quraisy di Habasyah. Sosok tersebut adalah Ja’far bin Abi Talib.
Ja’far bin Abi Talib adalah seorang saudara kandung Ali bin Abi Talib. Ia dikenal dengan kebaikannya dan ketaatannya dalam beragama, khususnya dalam mendukung ajaran Islam yang saat itu baru terbentuk. Keberanian dan kejujurannya dalam berargumen membuat rasul Muhammad SAW menunjuknya untuk menjadi juru bicara kaum Muslimin dalam konfrontasi dengan kaum Kafir Quraisy di Habasyah.
Pertemuan tersebut berlangsung di depan raja Habasyah, Najasyi. Utusan kaum kafir Quraisy mencoba untuk mempengaruhi Najasyi agar mengekstradisi kaum Muslimin kembali ke Mekah dengan penafsiran negatif tentang Islam. Namun, dengan lisan yang fasih dan berargumen tajam, Ja’far bin Abi Talib mampu meyakinkan Najasyi dengan konsep-konsep Islam yang sebenarnya, dan menunjukan bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang mengajarkan kasih sayang, toleransi, dan keadilan.
Penetapan Ja’far bin Abi Talib sebagai juru bicara kaum Muslimin menghadapi utusan kaum Kafir Quraisy di Habasyah menjadi momentum penting dalam perjuangan kaum Muslimin. Kontribusi Ja’far bin Abi Talib tidak hanya berhasil membendung serangan kaum kafir Quraisy, tetapi juga memperkuat eksistensi kaum Muslimin di Habasyah dan menunjukkan kebesaran ajaran Islam. Hal ini pun menjadi faktor penting bagi perkembangan Islam di masa depan.