Abstrak: Artikel ini menggali permasalahan yang muncul dalam penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan generasi milenial. Beberapa aspek yang dibahas meliputi globalisasi, dominasi bahasa asing, perubahan cara berkomunikasi, dan penurunan apresiasi terhadap bahasa nasional.
Generasi milenial merupakan generasi yang lahir pada era perkembangan teknologi dan informasi yang pesat. Dalam era globalisasi yang semakin maju, generasi milenial dihadapkan pada banyak perubahan seperti dominasi bahasa asing, perubahan cara berkomunikasi, dan penurunan apresiasi terhadap bahasa nasional. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi beberapa alasan mengapa keberadaan Bahasa Indonesia pada generasi milenial menuai banyak permasalahan.
Dominasi Bahasa Asing dalam Dunia Global
Dengan semakin eratnya jalinan antarnegara, dominasi bahasa asing seperti Bahasa Inggris dan Bahasa Mandarin di dunia menjadi semakin kuat. Hal ini mendorong generasi milenial untuk mampu berbicara dalam beragam bahasa asing guna meningkatkan daya saing mereka di dunia kerja. Akibatnya, pemahaman dan penguasaan Bahasa Indonesia semakin menurun karena fokus mereka yang lebih tertuju pada bahasa asing.
Perubahan Cara Berkomunikasi
Generasi milenial sangat tergantung pada penggunaan teknologi digital seperti media sosial dan aplikasi pesan instan untuk berkomunikasi. Penggunaan bahasa gaul, singkatan, serta bahasa daerah dalam obrolan digital membuat kita semakin teralienasi dari Bahasa Indonesia yang baku. Beberapa dari mereka mungkin tidak menyadari kesalahan tata bahasa yang mereka buat, hal ini karena mereka lebih sering berkomunikasi dalam bahasa yang fleksibel dan tidak terkontrol.
Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Kurangnya penekanan dan porsi yang diberikan untuk pendidikan bahasa dan kesenian di kurikulum sekolah menyebabkan penurunan apresiasi terhadap Bahasa Indonesia di kalangan generasi muda. Selain itu, pemerintah juga perlu mempromosikan lebih banyak tentang pentingnya menjaga bahasa nasional. Kegiatan yang menumbuhkan kesadaran dan rasa cinta tanah air seperti debat, lomba pidato, dan penulisan, dapat membantu generasi milenial mengakar dan menghargai Bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan.
Kesimpulan
Permasalahan yang timbul dalam keberadaan Bahasa Indonesia pada generasi milenial melibatkan aspek-aspek seperti globalisasi, dominasi bahasa asing, perubahan cara berkomunikasi, dan penurunan apresiasi terhadap bahasa nasional. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan individu sebagai pemegang budaya dan bahasa nasional, baik dalam pendidikan, kebijakan, atau kegiatan yang meningkatkan rasa nasionalisme. Sebagai generasi penerus bangsa, generasi milenial harus memahami pentingnya menjaga Bahasa Indonesia demi keberlangsungan identitas nasional.