Bangsa-bangsa Eropa mulai mendekat ke wilayah Dunia Timur termasuk Indonesia pada abad ke-15 dan ke-16, suatu era yang dikenal sebagai periode penjelajahan. Momen ini dipicu oleh sejumlah faktor yang saling terhubung berupa kepentingan ekonomi, teknologi baru, dan motivasi politik dan religius.
Kepentingan Ekonomi
Salah satu alasan utama adalah keinginan mencari kekayaan baru. Eropa pada periode ini sedang mengalami perubahan ekonomi dan membutuhkan akses ke rempah-rempah, emas, perak, dan komoditas lainnya yang bisa ditemukan di Asia, termasuk Indonesia. Bangsa Eropa percaya bahwa explorasi dan kolonisasi wilayah Dunia Timur akan mengarah pada keuntungan ekonomi yang signifikan.
Seiring waktu, mereka juga mulai menjajah wilayah-wilayah baru untuk menjaga dan memperluas jaringan perdagangan mereka, dan untuk mendapatkan akses terhadap sumber daya alam lokal yang berlimpah seperti rempah-rempah, batu mulia, dan kain sutra.
Teknologi Baru
Abad ke-15 dan ke-16 adalah periode perubahan teknologi yang signifikan di Eropa. Penemuan kompas, kronometer laut, dan perkembangan teknologi peta dan navigasi bantu bangsa Eropa menjelajah dunia. Penemuan kapal layar berjenis caravel memungkinkan bangsa Eropa mengarungi samudra-lepas, memungkinkan mereka mencapai wilayah Dunia Timur.
Motivasi Politik dan Religius
Faktor politik dan religius juga berperan penting dalam ekspansi Eropa di wilayah Dunia Timur. Keinginan untuk menyebarluaskan agama Kristen, persaingan politik antar negara Eropa, dan ambisi untuk memperluas pengaruh dan kekuatan mereka telah mendorong bangsa Eropa untuk mencari dan menjajah wilayah baru.
Perlu juga dicatat bahwa kolonialisme juga menyebabkan banyak dampak negative kepada penduduk setempat, termasuk penindasan, kerusakan lingkungan, dan penyebaran penyakit.
Secara keseluruhan, pengalaman bangsa-bangsa Eropa mendekati Dunia Timur adalah produk dari faktor ekonomi, teknologi, politik, dan agama. Pengaruh mereka terhadap dunia Timur telah membentuk sejarah dan kultur dari wilayah tersebut hingga hari ini, termasuk Indonesia.