Setelah mendapatkan wahyu pertamanya, Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam memimpin penyebaran agama Islam selama 23 tahun dengan penuh ketekunan dan keikhlasan. Setelah Wafatnya Nabi Muhammad S.A.W., tanggung jawab berat untuk meneruskan kepemimpinan tersebut jatuh kepada para sahabat beliau yang telah dipilih untuk menjadi Khalifah.
Khalifah adalah sebutan bagi pemimpin umat Islam setelah wafatnya Rasulullah S.A.W. Khalifah merupakan penerus kepemimpinan beliau baik dalam aspek rohani maupun duniawi. Khalifah sangat penting dalam membimbing umat Islam agar tetap berpegang teguh pada ajaran Islam dan melanjutkan perjuangan dalam menyebarkan agama Islam.
Sahabat yang pertama kali diangkat menjadi Khalifah setelah Nabi Muhammad S.A.W. wafat adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Beliau adalah sahabat karib dan pendukung setia Nabi Muhammad S.A.W. sejak awal penyebaran agama Islam. Selain itu, beliau merupakan seorang yang bijaksana, memiliki pemahaman yang dalam tentang agama Islam, dan sangat dihormati oleh masyarakat.
Abu Bakar Ash-Shiddiq menjabat sebagai khalifah selama kurang lebih dua tahun, sejak tahun 632 M hingga 634 M. Meskipun periode waktu ini terbilang singkat, namun Abu Bakar Ash-Shiddiq telah berjasa dalam memperkuat fondasi pemerintahan Islam dan mampu membimbing umat Islam dalam menghadapi berbagai tantangan dan masalah, terutama dalam hal penyelesaian perselisihan antar suku dan pemberontakan yang terjadi setelah wafatnya Nabi Muhammad S.A.W.
Dengan demikian, Abu Bakar Ash-Shiddiq merupakan salah satu Khalifah yang sangat vital dalam sejarah Islam. Pengabdian dan dedikasinya dalam menegakkan ajaran Islam memberi inspirasi bagi umat Islam hingga saat ini. Sejak kematiannya, kepemimpinan sebagai Khalifah kemudian dilanjutkan oleh Umar bin Khattab, Uthman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka melanjutkan perjuangan Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam memelihara dan mengembangkan komunitas muslim yang kokoh dan bersatu.