Setiap sistem dalam hidup dan alam benda dikontrol oleh hukum alam. Hukum alam ini mencakup perubahan yang terjadi, baik itu perubahan secara harmonis dan serasi maupun perubahan yang terjadi secara haphazard atau tidak beraturan. Dalam konteks ini, kita akan membahas tentang perubahan yang terjadi secara harmonis dan serasi.
Sebelum memahami konsep ini, kita harus memahami apa arti dari ‘harmonis’ dan ‘serasi’. Harmonis berarti berselaras atau selaras, yakni keadaan di mana semua elemen dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama tanpa mengganggu keseimbangan yang ada. Sementara serasi berarti dapat diterima atau disepakati oleh semua pihak yang terlibat.
Perubahan harmonis dan serasi dapat diwakili oleh banyak fenomena dalam hidup kita sehari-hari. Misalnya, contoh nyata dari perubahan yang terjadi secara serasi adalah proses pertumbuhan dan perkembangan manusia. Akibat dari kerja sama seluruh organ dan sistem dalam tubuh manusia, dimana semuanya berfungsi secara serasi untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Sebagai contoh lain adalah ekosistem hutan. Di dalam hutan, setiap komponen (tumbuhan, hewan, mikroorganisme) memiliki peran yang spesifik dan saling terkait. Perubahan yang terjadi di satu komponen dapat mempengaruhi komponen lain, namun seluruh sistem ini berjalan dengan harmonis dan serasi, memastikan kelangsungan hidup semua pihak dan memelihara keseimbangan alam.
Jadi, perubahan yang terjadi secara harmonis dan serasi adalah perubahan yang melibatkan kerja sama dan interaksi antara berbagai komponen, di mana setiap komponen memainkan perannya dengan baik untuk mencapai tujuan bersama, yaitu keseimbangan dan keberlanjutan.
