Pendahuluan
Ketika kita melakukan eksperimen tentang genetika dan meneliti bagaimana sifat-sifat tertentu dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, kita sering melakukan persilangan antara dua individu. Salah satu metode yang digunakan dalam menyelidiki pewarisan sifat ini adalah dengan mempersilangkan dua individu sejenis yang mempunyai dua sifat yang berbeda. Dalam artikel ini, kita akan melihat apa yang disebut persilangan semacam itu dan bagaimana ia mempengaruhi pewarisan sifat dalam proses reproduksi.
Dihibrid dan Persilangan dihibrid
Persilangan antara dua individu sejenis dengan memperhatikan dua sifat berbeda disebut sebagai persilangan dihibrid. Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh ilmuwan berkebangsaan Austria, Gregor Mendel. Pada eksperimennya, Mendel menggunakan tanaman kapri (Pisum sativum) dan mempersilangkan dua varietas kapri yang memiliki dua sifat yang berbeda dalam satu pasang, yaitu bentuk biji (bulat atau kerut) dan warna biji (kuning atau hijau).
Dalam istilah genetika, dua sifat yang berbeda (misalnya, bentuk biji dan warna biji) yang dicontohkan oleh dua individu yang dipersilangkan disebut sebagai karakter dihibrid. Persilangan yang melibatkan karakter-karakter ini disebut sebagai persilangan dihibrid dan untuk mengkaji hubungan antara karakter tersebut, kita harus memahami hukum-hukum genetika Mendel.
Hukum Genetika Mendel
Pada eksperimennya, Mendel menyimpulkan beberapa hukum yang menggambarkan prinsip dasar pewarisan sifat. Ada tiga hukum utama yang dicetuskan oleh Mendel, yaitu Hukum Segregasi, Hukum Asortasi Independen, dan Hukum Dominansi. Dalam konteks persilangan dihibrid, Hukum Asortasi Independen adalah hukum yang paling relevan.
Hukum Asortasi Independen mengatakan bahwa alel untuk sifat yang berbeda dipisahkan dan disatukan secara acak selama pembentukan gamet. Dalam persilangan dihibrid, ini berarti bahwa pembawaan untuk dua sifat yang berbeda dipisahkan secara bebas dan asal-usul mereka tidak terkait satu sama lain.
Sebagai contoh, dalam eksperiment Mendel, karakter biji yang bulat dan biji yang hijau mampu dipisahkan secara bebas dan gamet-gamet selanjutnya mampu menyatukan karakter tersebut dengan karakter yang berbeda pada individu dalam generasi berikutnya.
Kesimpulan
Persilangan antara dua individu sejenis dengan memperhatikan dua sifat berbeda disebut persilangan dihibrid. Konsep ini diperkenalkan oleh Gregor Mendel dan dibantu dalam memahami bagaimana sifat-sifat dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Hukum Asortasi Independen adalah salah satu hukum genetika Mendel yang sangat relevan dalam konteks persilangan dihibrid dan membantu dalam memahami bagaimana alel yang berbeda untuk sifat yang berbeda dipisahkan dan disatukan secara acak selama pembentukan gamet.