Sekolah

Tegangan Jepit Rangkaian Resistor yang Dihubungkan Paralel dan Dihubungkan ke Baterai

×

Tegangan Jepit Rangkaian Resistor yang Dihubungkan Paralel dan Dihubungkan ke Baterai

Sebarkan artikel ini

Dalam suatu skenario elektronik, tiga buah resistor masing-masing besarnya 3 ohm, 4 ohm, dan 6 ohm dihubungkan dalam rangkaian paralel. Ujung-ujung rangkaian ini selanjutnya dihubungkan ke sebuah baterai yang memiliki tegangan sebesar 8 volt dan hambatan internal sebesar 2/3 ohm.

Oleh karenanya, pertanyaan yang muncul adalah: berapakah tegangan jepit rangkaian tersebut? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep dasar tentang rangkaian paralel dan hukum Ohm.

Pada suatu rangkaian paralel, hukum kirchoff kedua menyatakan bahwa total tegangan pada setiap cabang rangkaian sama dengan sumber tegangan. Oleh karena itu, di dalam rangkaian paralel resistor tersebut, tegangannya adalah 8 volt.

Namun, tegangan total pada baterai (V) juga dibagi antara hambatan dalam baterai dan total hambatan rangkaian (R). Karena kedua ujung rangkaian resistor dihubungkan ke baterai, maka total hambatan rangkaian itu sama dengan penjumlahan dari hambatan dalam baterai dan hambatan rangkaian resistor.

Untuk hambatan resistor yang disusun paralel (Rp), hitungannya adalah (1/Rp) = (1/R1) + (1/R2) + (1/R3) = 1/3 ohm + 1/4 ohm + 1/6 ohm = 1/Rp. Oleh karena itu, Rp = 12/11 ohm.

Lalu, hambatan total (Rt) adalah jumlah hambatan rangkaian resistor dan hambatan dalam baterai, sehingga Rt = Rp + hambatan_baterai = 12/11 ohm + 2/3 ohm = 38/33 ohm.

Maka, tegangan jepit rangkaian (Vj) dapat dicari dengan rumus Hukum Ohm, V = I x R. Karena V = Vbaterai = 8 Volt, dan R = Rt = 38/33 ohm, maka I = V/R = 8/(38/33) = 22/9 A. Lalu, Vj = I x Rp = (22/9) x (12/11) = 72/33 Volt.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tegangan jepit rangkaian adalah sebesar 72/33 volt, atau kira-kira 2,18 volt. Akan tetapi, kalkulasi ini mengasumsikan bahwa tidak ada penurunan tegangan di resistor lain atau komponen lain dalam sistem, yang mungkin saja tidak selalu berlaku dalam situasi nyata. Kalkulasi ini juga tidak memasukkan faktor efisiensi baterai dan resistor, atau variabel lain yang mungkin mempengaruhi hasil nilai tegangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *