Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang penting, dengan potensi yang monumental menjadi sumber energi dan bahan baku berbagai produk. Salah satu alasan utama mengapa minyak bumi begitu berharga adalah karena berbagai komponen yang terkandung di dalamnya. Bagaimanakah cara memisahkan komponen-komponen ini dari minyak mentah? Jawabannya ada pada proses yang disebut dengan “distilasi fraksional”.
Distilasi Fraksional
Distilasi fraksional adalah teknik yang digunakan untuk memisahkan campuran dengan komponen yang memiliki titik didih yang berbeda-beda. Dalam hal ini, minyak bumi (yang merupakan campuran dari berbagai hidrokarbon) dipanaskan hingga meredup. Ketika minyak bumi dipanaskan, komponen dengan titik didih paling rendah akan meruap lebih dulu, dan kemudian bisa dipisahkan. Proses ini kemudian diulangi untuk setiap fraksi komponen dengan titik didih berikutnya.
Proses dalam Kilang Minyak
Untuk memisahkan komponen-komponen minyak bumi, kilang minyak menggunakan sebuah unit bernama “menara distilasi” atau “kolom fraksional”. Di dalam menara distilasi, minyak mentah dipanaskan hingga mencapai berbagai tingkat suhu, masing-masing sesuai dengan titik didih dari berbagai komponen atau “fraksi” dalam minyak mentah. Komponen-komponen ini lalu menguap dan naik ke bagian atas menara, di mana mereka mendingin dan mengembun, kemudian dipisahkan.
Sebagai hasil dari proses ini, minyak mentah terbagi menjadi berbagai produk, termasuk gas alam, bensin, kerosene, diesel, dan minyak pelumas. Setiap produk ini memiliki sejumlah aplikasi, yang menjadikan minyak bumi sebagai sumber daya yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari dan industri.
Kesimpulan
Dengan demikian, pemisahan minyak bumi menjadi komponen-komponennya dapat dilakukan dengan metode distilasi fraksional. Proses ini memungkinkan ada berbagai produk berasal dari sumber daya alam ini dan menjadikannya komoditas penting dan berharga di dunia. Metode ini juga memberikan pandangan mengenai beragam aplikasi dan potensi yang dimiliki oleh minyak bumi.
