Pada keberlangsungan sejarah bangsa Indonesia, golongan terpelajar memegang peran yang sangat penting, khususnya dalam menumbuhkembangkan nasionalisme. Peran golongan terpelajar ini dapat dilihat dari berbagai sisi dan era, mulai dari perjuangan memerangi penjajahan hingga peran dalam pembangunan bangsa pada era pasca-kemerdekaan.
Golongan terpelajar pada dasarnya adalah segolongan terdiri dari orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kebanyakan anggota masyarakat lainnya. Mereka biasanya termasuk para profesional, pengajar, penulis, dan intelektual lainnya yang menguasai pengetahuan dan teknologi.
Dalam periode perjuangan kemerdekaan Indonesia, golongan terpelajar melahirkan pemikiran-pemikiran nasionalis dan memiliki peran penting dalam menyebarkan semangat nasionalisme. Sejumlah pemuda dari golongan terpelajar ini menjadi tokoh penting dalam pergerakan nasional, seperti Dr. Soetomo, Dr. Wahidin Soedirohusodo, Bung Hatta, dan Ir. Soekarno, yang giat berjuang untuk membawa Indonesia meraih kemerdekaan.
Lewat perkumpulan-perkumpulan yang mereka bentuk seperti Budi Utomo, Muhammadiyah, dan lainnya, golongan terpelajar ini menyebarluaskan ide dan semangat nasionalisme sekaligus pendidikan kepada masyarakat luas. Mereka juga berperan dalam mencerdaskan bangsa, membangun infrastruktur pendidikan, dan mencetak generasi muda yang mendukung perjuangan kemerdekaan.
Pada era pasca-kemerdekaan, golongan terpelajar Indonesia tetap berperan dalam membangun negeri dan menumbuhkan nasionalisme. Mereka, melalui keilmuan dan pengetahuannya, memberikan kontribusi besar pada pengembangan hukum, ekonomi, politik, pendidikan, dan berbagai bidang lainnya. Merekalah yang memimpin pembangunan infrastruktur, merintis berbagai inovasi, dan berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan kebijakan di Indonesia.
Oleh karena itu, peran golongan terpelajar dalam menumbuhkembangkan nasionalisme di Indonesia tidak bisa dianggap sepele. Mereka adalah motor penggerak perubahan, pemikiran, dan penyebaran nilai-nilai nasionalisme di tengah masyarakat Indonesia. Tanpa kontribusi dari golongan terpelajar, mungkin sama sekali tidak mungkin bagi Indonesia untuk mencapai tingkat perkembangan seperti yang kita lihat saat ini.