Sebuah fenomena yang normal dan sering terjadi dalam dunia usaha adalah lahirnya bisnis sejenis yang terinspirasi oleh keberhasilan bisnis lain. Umumnya, orang merasa terinspirasi untuk berusaha di bidang yang sama ketika melihat kesuksesan para pelaku usaha lain—dalam hal ini, tetangganya—dalam menjalankan bisnis mereka.
Dalam konteks ini, seseorang yang membuka usaha sejenis karena melihat tetangganya yang berhasil biasanya disebut sebagai “Pengikut” atau dengan kata lain dalam bahasa Inggris-nya “Follower”.
Para “follower” ini tidak selalu negatif. Malahan, mereka kerap mempelajari bisnis yang sedang berjalan dengan baik dan mencoba menirunya atau bahkan memodifikasinya untuk membuat model bisnis yang lebih baik. Jadi, hal ini sebenarnya bisa menjadi cara yang baik dan efektif untuk memulai usaha, karena mereka sudah memiliki peta jalan yang jelas dan contoh sukses yang bisa ditiru.
Namun, juga perlu diingat bahwa setiap bisnis memiliki kesulitan dan tantangan tersendiri. Jadi, hanya karena bisnis seorang tetangga berjalan sukses, tidak berarti bisnis sejenis juga akan berjalan sukses dengan cara yang sama. Keberhasilan suatu bisnis tidak hanya didasarkan pada model atau jenis bisnis, tetapi juga pada strategi, manajemen, dan berbagai faktor lainnya.
Kesimpulannya, menjadi “follower” dalam dunia usaha bisa menjadi langkah yang bijaksana. Namun, harus selalu disertai dengan pemahaman yang mendalam tentang bisnis tersebut dan kerja keras dalam menerapkannya. Sukses dalam berbisnis bukan hanya tentang mengekor, melainkan tentang bagaimana kita mampu beradaptasi, berinovasi, dan menerapkan strategi bisnis yang tepat.