Setiap tarian pada hakikatnya adalah rangkaian gerakan atau sequensial aksi tubuh yang dipertunjukkan dalam konteks yang berarti atau simbolis. Karena kerangka acuan utamanya adalah rangkaian gerak, seni tari seringkali disebut sebagai seni gerak. Gerakan, dalam konteks tarian, mengarah pada eksplorasi dinamika tubuh melalui ruang dan waktu.
Gerak dalam tarian tidak semata terjadi secara acak dan tanpa tujuan. Gerakan tersebut merupakan hasil dari kerja kreatif seorang koreografer yang menciptakan bentuk dan pola gerak tubuh untuk mencapai nilai estetik atau artistik tertentu. Sebagai karya seni, tarian memerlukan balutan gerak artistik yang menghasilkan bentuk dan kesamaan ritmis, yang pada gilirannya menghasilkan karya seni yang indah untuk dinikmati dan dipahami penonton.
Dalam konteks penataan, gerak ini merujuk pada tindakan mengubah atau mengolah gerakan mentah atau gerak dasar menjadi rangkaian gerak yang memiliki bentuk estetik. Gerakan mentah atau gerakan dasar dalam tarian adalah gerakan tubuh manusia yang paling sederhana dan paling dasar yang digunakan sebagai titik awal dalam penciptaan bentuk yang lebih kompleks dan artistik dalam tarian.
Penggarapan gerakan ini biasanya dimulai dari ide dasar gerakan atau konsep-konsep tari, yang kemudian dikembangkan dan disempurnakan melalui proses latihan dan penyempurnaan gerak. Koreografer dapat menggunakan berbagai teknik dan metode dalam penggarapan gerak ini, mulai dari improvisasi, eksplorasi, eksperimen, hingga penggunaan struktur dan formasi tertentu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gerak dalam tarian yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik merupakan bagian integral dan esensial dari proses penciptaan tarian itu sendiri. Gerak tersebut bukan hanya sebatas aksi fisik atau olahraga, melainkan juga sebuah bentuk ekspresi artistik dan kreatif yang berfungsi untuk mengkomunikasikan pesan, emosi, dan ide koreografer kepada penonton.
Oleh karena itu, pemahaman dan penghargaaan atas proses penataan gerak dalam tarian adalah penting, sebab proses ini membentuk inti dari semua kreasi tarian dan memiliki peran penting dalam menciptakan pengalaman estetik bagi penonton.
Proses ini juga menuntut pengertian yang mendalam tentang dinamika tubuh dan gerakan serta pemahaman tentang keseimbangan, koordinasi, ruang, ritme, dan berbagai elemen lain yang berperan dalam penciptaan tarian. Jadi, gerak dalam tarian yang digarap untuk mendapatkan bentuk yang artistik bukanlah sebuah tugas yang mudah, melainkan membutuhkan pemahaman, kemahiran, dan ketelitian yang besar.