Pangolin atau biasa dikenal di Indonesia dengan nama trenggiling, adalah salah satu hewan yang memiliki ciri khas unik dalam anatomi tubuhnya, yaitu adanya penutup tubuh berupa sisik tebal dan keras. Namun, apakah fungsi dari sisik-sisik tersebut? Mari kita telusuri lebih lanjut.
Fungsionalitas sisik trenggiling ini tidak hanya sebagai hiasan saja, tetapi memiliki fungsi vital dalam upaya pertahanan dan keselamatan hidup mereka. Ada beberapa fungsi penting sisik-sisik tersebut, antara lain:
- Perlindungan secara Fisik
Sisik tebal dan keras pada tubuh trenggiling berfungsi sebagai perisai alami untuk melindungi dirinya dari ancaman predator. Ketika merasa terancam, trenggiling akan menggulungkan tubuhnya dan menutupi bagian yang lemah dengan sisiknya yang kuat, sehingga menjadi bola yang hampir tidak mungkin untuk dimakan predator.
- Menyediakan Mimikri
Sisik-sisik tersebut secara visual juga menyamarkan trenggiling dalam lingkungan alaminya. Struktur dan warnanya membantu mereka untuk bersembunyi dari predator.
- Pertahanan Aktif terhadap Predator
Ketika dikorner dan merasa terancam, trenggiling akan menggunakan sisik-sisiknya untuk mengenai predator dengan cara membuka dan menutup tubuhnya dengan cepat, seperti suatu bentuk serangan.
- Regulasi Suhu
Sisik-sisik tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pelindung fisik, tetapi juga berperan dalam pengaturan suhu tubuh trenggiling yang cocok dengan kebutuhan metaboliknya.
Dengan demikian, sisik trenggiling, lebih dari sekadar pelindung fisik, juga merupakan alat vital untuk kelangsungan hidup mereka. Fungsi-fungsi ini semakin menunjukkan betapa pentingnya keberlanjutan spesies ini, yang sayangnya saat ini menghadapi ancaman serius berupa perburuan dan perdagangan ilegal.