Diskusi

Muhammadiyah dan Konsep “NKRI Harga Mati”: Sebuah Bimbingan Keyakinan dan Cita-cita

×

Muhammadiyah dan Konsep “NKRI Harga Mati”: Sebuah Bimbingan Keyakinan dan Cita-cita

Sebarkan artikel ini

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, dikenal dengan semangatnya dalam memodernisasi pemikiran Islam dan terlibat aktif dalam berbagai aspek sosial, pendidikan, dan politik di Indonesia. Namun, tidak banyak yang mengetahui bagaimana Muhammadiyah memandang konsep “NKRI Harga Mati”. Dalam konteks ini, Muhammadiyah tidak secara eksplisit mengeluarkan jargon “NKRI Harga Mati”. Lalu, mengapa demikian?

Pertama, perlu dipahami bahwa Muhammadiyah adalah organisasi yang berpusat pada ajaran Islam dan nilai-nilai kebangsaan. Dalam hal ini, Muhammadiyah memandang Indonesia sebagai negara yang berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Jadi, gagasan “NKRI Harga Mati” sebenarnya sudah terkandung dan diterima dalam keyakinan dasar mereka. Hal ini berarti, tanpa perlu mengeluarkan jargon tersebut, anggota dan pengikut Muhammadiyah sudah memahami dan menerima konsep ini sebagai bagian dari keyakinan mereka.

Namun, ini bukan berarti Muhammadiyah tidak peduli terhadap eksistensi dan kelanjutan NKRI. Sebaliknya, organisasi ini berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan dan pembinaan bangsa Indonesia, dan berpartisipasi aktif dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.

Bersikap moderat dan memegang prinsip “NKRI Harga Mati” bukan berarti tidak memiliki sikap politis. Justru sebaliknya, prinsip ini merupakan realisasi dari sikap politis Muhammadiyah, yaitu sikap yang berkomitmen kepada nilai-nilai dasar negara dan bangsa, serta berusaha mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil, sejahtera, dan demokratis.

Maka, kesimpulannya, tanpa perlu mengeluarkan jargon “NKRI Harga Mati” secara eksplisit, Muhammadiyah telah menunjukkan komitmen dan keyakinannya kepada NKRI melalui berbagai aksi dan kebijakan. Prinsip ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari keyakinan dan cita-cita organisasi ini dan para pengikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *