Sepotong pita magnesium memang sering ditunjukkan dalam percobaan kelas kimia untuk mendemonstrasikan bagaimana logam bereaksi ketika dikenakan suhu tinggi. Dalam percobaan tersebut, sepotong kecil pita magnesium, yang biasanya berwarna abu-abu gelap, dibakar dalam nyala api. Hasilnya mencengangkan dan sering kali memikat mata siswa.
Saat pita magnesium berwarna abu-abu dibakar, ia melepaskan cahaya yang sangat terang. Ini disebabkan oleh pembakaran atau oksidasi magnesium dalam api. Magnesium bereaksi sangat cepat dengan oksigen di udara saat dipanaskan dan menghasilkan magnesium oksida. Saat ini terjadi, magnesium membakar dengan nyala api yang sangat cerah dan menghasilkan abu putih yang kita kenal sebagai magnesium oksida.
Magnesium oksida adalah serbuk putih yang merupakan hasil dari reaksi antara magnesium dan oksigen. Zat ini biasanya digunakan dalam berbagai industri, seperti pembuatan bahan bangunan, kosmetik, industri pangan, dan farmasi.
Proses oksidasi magnesium ini juga merupakan contoh sempurna dari reaksi eksotermik, di mana energi dilepaskan dalam bentuk cahaya dan panas. Magnesium, dengan dua elektron valensi di lapisan terluarnya, sangat ingin menyingkirkan elektron-elektron ini. Oksigen, dengan enam elektron di lapisan terluarnya, sangat ingin memperoleh dua elektron lagi. Jadi, ketika magnesium dan oksigen bertemu dalam kondisi yang tepat (seperti ketika magnesium dipanaskan), mereka bereaksi dan menghasilkan magnesium oksida, melepaskan banyak energi dalam prosesnya.
Dengan demikian, percobaan dengan pita magnesium berwarna abu-abu ini bukan hanya menarik untuk diamati, namun juga memberikan pelajaran berharga tentang sifat-sifat kimia dan reaksi-reaksi yang dapat terjadi di antara elemen-elemen di sekitar kita.
