Ketertinggalan budaya, atau yang sering disebut sebagai “cultural lag” dalam antropologi, adalah fenomena ketika perubahan dalam aspek tertentu dalam suatu masyarakat terjadi lebih cepat dibandingkan aspek lainnya. Secara khusus, konsep ini mengacu pada bagaimana masyarakat beradaptasi dengan perubahan teknologi, sosial, atau ekonomi. Untuk lebih memahami fenomena ini, yuk kita bahas beberapa hal yang menjadi penanda adanya ketertinggalan budaya dalam suatu masyarakat.
Proses Adaptasi
Adaptasi terhadap perubahan adalah rumit dan tidak selalu berjalan lancar. Ketika perubahan terjadi, ada bagian dari masyarakat yang cepat mengadaptasi, sedangkan bagian lainnya lebih lambat. Biasanya, perubahan teknologi dan ekonomi berjalan lebih cepat dibandingkan dengan perubahan norma dan sistem nilai.
Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi adalah tetangga terdekat dari ketertinggalan budaya. Adanya kemajuan teknologi yang pesat seringkali membuat bagian dari masyarakat tidak mampu mengikuti. Misalnya, maraknya penggunaan smartphone dan media sosial kadang tidak diiringi dengan pemahaman etika penggunaan teknologi digital ini.
Ancaman Terhadap Identitas Budaya
Ancaman terhadap identitas budaya juga bisa menjadi penanda adanya ketertinggalan budaya. Contohnya dapat dilihat saat terjadi globalisasi dan westernisasi, dimana banyak masyarakat lokal yang merasa budaya dan tradisi mereka terancam oleh budaya asing yang masuk.
Gengsi dan Status Sosial
Perubahan yang terjadi dalam masyarakat seringkali diiringi dengan pergeseran gengsi dan status sosial. Gengsi ini biasanya ditentukan oleh seberapa cepat seseorang atau suatu kelompok bisa mengadaptasi perubahan tersebut.
Ketimpangan
Ketimpangan ekonomi dan akses terhadap teknologi juga bisa menjadi penanda adanya ketertinggalan budaya. Ketika ada bagian masyarakat yang tidak mampu mengakses teknologi atau merasakan manfaat dari suatu perubahan, maka hal tersebut bisa menandakan adanya ketertinggalan budaya.
Dari berbagai penanda di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa cultural lag adalah fenomena kompleks yang melibatkan banyak faktor. Pemahaman terhadap fenomena ini dapat membantu kita dalam menciptakan sebuah perubahan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.