Agama memiliki peran sentral dalam memberikan kerangka moral, nilai, dan panduan untuk hidup manusia, termasuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berada di luar jangkauan pemahaman manusia biasa atau hal-hal ghaib. Dalam konteks agama Islam, ajaran agama tidak hanya berfungsi sebagai petunjuk hidup, namun juga sebagai sumber pengetahuan absolut atau kebenaran, serta sumber informasi yang dapat diandalkan.
Agama Islam menekankan bahwa kebenaran dan petunjuk hanya dapat ditemukan melalui pengamalan ajarannya secara total dan komprehensif, atau “kaffah”. Hal ini dapat dilihat di dalam Al-Qur’an dalam berbagai ayat dan surat.
Sayangnya, sebelum melanjutkan, pertanyaan ini belum memberikan rujukan surat atau ayat tertentu dari Al-Qur’an. Namun, konsep beragama secara “kaffah” dapat dirujuk ke dalam beberapa ayat, seperti dalam Surat Al-Baqarah [2:208]:
“O You who have believed, enter into Islam completely and perfectly and do not follow the footsteps of Satan. Indeed, he is to you a clear enemy.”
Pada ayat tersebut, Allah menyeru umat Muslim untuk memasuki Islam secara sempurna dan menyeluruh. Penekanan pada praktek iman yang “kaffah” ini juga mencerminkan peran agama sebagai sumber kebenaran dan informasi, serta penjawab atas hal-hal yang tidak terjangkau oleh akal sehat manusia.
Dalam konteks ini, agama Islam berfungsi tidak hanya sebagai sistem keyakinan spiritual, tapi juga sebagai sistem pengetahuan dan informasi. Misalnya, Al-Qur’an dan Hadis menyediakan berbagai macam pengetahuan tentang alam semesta, manusia, etika, hukum, dan berbagai aspek lain dari kehidupan.
Maka, kesimpulannya adalah bahwa agama, khususnya Islam, memiliki peran penting sebagai sumber kebenaran dan informasi. Agama juga mampu menjawab hal-hal ghaib dan memberikan bimbingan rohani. Oleh karenanya, Islam menganjurkan setiap umatnya untuk menjalankan ajaran dengan “kaffah” atau penuh dalam kehidupan sehari-hari.
