Agar-agar adalah bahan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam pembuatan makanan dan kudapan. Banyak orang mengenal agar-agar sebagai bahan dasar jeli atau puding. Namun, apa yang akan terjadi jika agar-agar yang telah mendidih kemudian didiamkan?
Agar-agar adalah bahan alami yang diperoleh dari rumput laut. Kandungan utama dalam agar-agar adalah polisakarida yang tidak larut dalam air dan tahan panas. Sehingga, jika agar-agar dimasak atau mendidih, struktur molekulnya akan berubah dan memungkinkan agar-agar untuk menebal dan menjadi jeli.
Untuk dapat membentuk jeli, agar-agar harus dipanaskan hingga mendidih. Proses ini akan melepaskan gumpalan polisakarida dan memungkinkannya untuk menyerap air. Kemudian, jika agar-agar yang telah mendidih ini didiamkan atau dibiarkan mendingin, proses kristalisasi akan terjadi.
Proses kristalisasi adalah perubahan dari fase cair ke fase padat, dalam hal ini adalah pembentukan jeli. Saat mendingin, molekul-molekul polisakarida akan saling mendekat dan membentuk ikatan-ikatan hidrogen antara satu sama lain. Ini yang menyebabkan larutan agar-agar menjadi padat dan berbentuk jeli.
Pada suhu kamar, proses ini biasanya memakan waktu sekitar 60 menit. Namun, proses ini dapat dipercepat dengan mendinginkannya dalam lemari es. Biasanya, agar-agar akan mencapai konsistensi yang sempurna setelah didinginkan di lemari es selama sekitar 20-30 menit.
Konsistensi agar-agar ini membuatnya sangat disukai dan seringkali digunakan dalam berbagai macam resep, mulai dari puding dan jeli, hingga makanan penutup seperti flan atau panna cotta. Selain itu, agar-agar juga memiliki sifat yang baik untuk kesehatan karena kaya akan serat dan rendah kalori.
Jadi, jawabannya apa? Jika agar-agar yang telah mendidih kemudian didiamkan, maka akan berubah menjadi jeli. Proses ini terjadi karena kristalisasi yang terjadi saat agar-agar mendingin. Dengan demikian, agar-agar memang merupakan bahan yang menarik dan fleksibel untuk digunakan dalam memasak.
