Sejarah dunia biologi tidak lepas dari kepintaran dan kejelian para ilmuwan dalam mengungkap berbagai misteri. Salah satunya adalah penemuan bahwa penyebab bintik kuning pada tanaman tembakau bukanlah bakteri, persoalan biologi yang telah lama menarik perhatian banyak pihak.
Demi mendapatkan pemahaman yang lebih baik, ahli biologi selama bertahun-tahun melakukan penelitian intensif untuk mencari jawabannya. Mereka memulai dari meneliti individu tanaman tembakau yang mengidap penyakit bintik kuning, sampai mencoba berbagai macam metode untuk menemukan penyebab sebenarnya.
Penyebab bintik kuning pada tanaman tembakau adalah virus, bukan bakteri. Fakta ini pertama kali ditemukan oleh ilmuwan dari Jerman bernama Adolf Mayer pada akhir abad ke-19. Mayer yang juga ahli patologi tumbuhan ini membuat terobosan besar dalam penelitian penyakit tumbuhan dengan menemukan bahwa bukan bakteri penyebab bintik kuning pada daun tembakau.
Mayer melakukan serangkaian eksperimen. Dalam eksperimennya, ia mencoba mentransfer bintik kuning dari tanaman yang sakit ke tanaman yang sehat dengan menggunakan media bakteri. Namun, ia menemukan bahwa bintik kuning masih dapat menyebar meski media bakteri telah dipastikan steril.
Dari penemuan ini, Mayer menyimpulkan bahwa bintik kuning pada tanaman tembakau disebabkan oleh agen patogen yang lebih kecil dari bakteri. Penemuan Mayer ini kemudian diperkuat oleh Dmitri Ivanovsky dan Martinus Beijerinck, yang keduanya secara independen mengkonfirmasi bahwa penyebab bintik kuning adalah virus, bukan bakteri.
Penemuan ini membuka mata dunia bahwa virus mampu menyebabkan penyakit pada tanaman, sebelumnya hanya diketahui bahwa bakteri dan jamur saja yang mampu menyebabkan penyakit pada tanaman. Hingga sekarang, penelitian terus dilakukan untuk mencari cara terbaik dalam memberantas bintik kuning pada tanaman tembakau dan tumbuhan lainnya yang disebabkan oleh virus.