AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia dan merusaknya hingga orang tersebut menjadi rentan terhadap berbagai jenis infeksi dan penyakit.
Untuk dapat memahami AIDS dengan lebih baik, penting untuk mengetahui gejala-gejalanya. Namun, ada beberapa gejala yang seringkali dipercayai sebagai indikasi AIDS tetapi sebenarnya bukan. Di artikel ini, kita akan melihat baik gejala AIDS dan juga “gejala” yang seringkali disalahpahami.
Penyebab dan Gejala HIV/AIDS
HIV menghancurkan sejenis sel darah putih yang disebut CD4, yang memiliki peran penting dalam melindungi tubuh dari infeksi. Ketika jumlah sel CD4 di dalam tubuh menurun drastis, itulah saatnya seseorang dikatakan memiliki AIDS.
- Gejala awal HIV: Seseorang yang baru terinfeksi HIV biasanya mengalami flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar limfe.
- Fase lanjutan atau AIDS: Gejalanya meliputi penurunan berat badan yang cepat, demam atau berkeringat malam hari secara terus menerus, kelelahan kronis, dan infeksi oportunistik.
Gejala yang Bukan dari HIV/AIDS
Walaupun gejala-gejala diatas sangat umum pada penderita HIV/AIDS, ada satu gejala yang sering disalahpahami sebagai bagian dari penyakit ini yaitu pertambahan berat badan. Penambah berat badan bukanlah gejala HIV/AIDS, bahkan seringkali justru sebaliknya. Penderita AIDS umumnya akan merasakan penurunan berat badan yang drastis tanpa alasan yang jelas.
Kesimpulan
Dengan memahami penyebab dan gejala dari HIV/AIDS serta mampu membedakan gejala yang sebenarnya bukan bagian dari penyakit ini, kita menjadi lebih berpengetahuan untuk memahami dan mencegah penyebaran penyakit ini. Selalu ingat bahwa pengetahuan adalah kunci pertama dalam pencegahan dan pengobatan.