Salah satu fakta alam yang telah diketahui selama berabad-abad adalah bahwa air laut mengandung natrium klorida, biasa kita kenal sebagai garam dapur. Fakta ini hari-hari dapat diterima tanpa penjelasan lebih lanjut. Namun, pertanyaan yang lebih memikat adalah: bagaimana hal tersebut dapat dikategorikan dalam produk fisika?
Prinsip Dasar Fisika dalam Pengkategorian
Fisika adalah studi tentang fenomena alam, termasuk sifat dan perilaku materi dan energi. Pada dasarnya, fisika mengkaji segala sesuatu yang ada di sekitar kita mulai dari skala terkecil seperti partikel subatom sampai ke skala terbesar seperti alam semesta itu sendiri.
Nasib Natrium Klorida di Laut sebagai Fenomena Fisik-Kimia
Natrium klorida atau NaCl dilarutkan dalam air laut, adalah contoh dari prinsip fisik-kimia. Proses ini memanifestasikan karakter solvatasi, yaitu proses di mana ion positif dan negatif suatu solut (dalam hal ini, Na+ dan Cl- dari NaCl) dikelilingi oleh molekul pelarut (dalam hal ini, molekul air).
Konsep ini melibatkan aspek kimia, yakni interaksi antara atom untuk membentuk molekul, dan aspek fisika, yakni bagaimana partikel-partikel tersebut berinteraksi, bergerak, dan mendistribusikan diri dengan cara tertentu dalam air laut. Dengan demikian, pengkategorian fenomena ini memang lebih bersesuaian dalam produk fisika kimia.
Kesimpulan
Air laut yang mengandung natrium klorida adalah contoh yang baik yang menggambarkan interaksi antara prinsip fisika dan kimia. Faktanya, mayoritas fenomena alam adalah produk dari berbagai cabang ilmu pengetahuan yang saling berinteraksi, dan tidak hanya produk dari satu cabang ilmu pengetahuan. Fenomena seperti ini, yaitu larutan natrium klorida dalam air laut, dengan tepat dikategorikan dalam fisika dan kimia, dan bukan hanya produk dari satu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, jawaban atas pertanyaan dalam judul adalah bahwa pernyataan tersebut adalah produk fisika-kimia.