Sosial

Aki Mempunyai Elektrode Pb dan PbO2: Selama Aki Itu Bekerja, Akan Terjadi Perubahan-Perubahan

×

Aki Mempunyai Elektrode Pb dan PbO2: Selama Aki Itu Bekerja, Akan Terjadi Perubahan-Perubahan

Sebarkan artikel ini

Aki atau baterai memang perangkat yang sangat penting dalam berbagai alat teknologi. Aki terdiri dari berbagai komponen, termasuk elektrode Pb dan PbO2. Daripada kedengarannya rumit, mari kita uraikan apa sebenarnya yang terjadi selama aki berfungsi dan perubahan apa yang terjadi.

Elektrode Pada Aki

Aki atau baterai asam timbal, yang biasanya digunakan dalam kendaraan bermotor, mempunyai dua elektrode yang berbeda. Elektrode ini dibuat dari lead atau timbal (Pb) dan lead dioksida (PbO2). Kedua elektrode ini direndam dalam larutan asam sulfat (H2SO4).

Perbedaan dalam komposisi kimia ini menyebabkan aliran arus listrik antara dua elektrode tersebut, yang akan dipakai untuk mengalirkan listrik ke komponen yang memerlukan.

Apa yang Terjadi Selama Aki Bekerja?

Ketika aki atau baterai mobil bekerja, terjadi reaksi kimia. Proses ini disebut reaksi redoks. Ini adalah serangkaian reaksi kimia di mana elektron dipindahkan dari satu spesies ke spesies lain.

Pada elektrode Pb (katode), ion H2SO4 dan Pb bereaksi, yang menghasilkan PbSO4 dan ion hidrogen H+.

Pada elektrode PbO2 (anode), reaksi melibatkan PbO2, H2SO4, dan empat ion hidrogen H+ yang menghasilkan PbSO4 dan dua molekul air.

Hasil dari kedua proses ini adalah penurunan konsentrasi asam sulfat dan pembentukan lead(II) sulfate pada kedua elektrode.

Perubahan yang Terjadi

Perubahan yang dijelaskan di atas adalah siklus normal aki saat bekerja – konversi energi kimia menjadi energi listrik. Ini fitur penting dari semua baterai isi ulang.

Namun, selama waktu, penggunaan yang berulang juga menyebabkan perubahan lain. Pereaksi yang terlibat dalam proses ini lambat laun akan habis, mengakibatkan baterai menjadi ‘mati’. Penurunan seiring waktu dalam kemampuan aki untuk menyimpan daya adalah fenomena yang dikenal sebagai ‘penurunan baterai’.

Untuk membantu mencegah ini, aki dirancang untuk dapat diisi ulang. Dengan mengirim arus listrik sebaliknya melalui aki, reaksi kimia yang terjadi saat aki bekerja dapat dibalik, mengembalikan komponen-komponen awal dan memungkinkannya untuk menyimpan daya lagi.

Kesimpulan

Jadi, ada berbagai perubahan yang terjadi selama aki dengan elektrode Pb dan PbO2 bekerja. Reaksi kimia mengubah energi kimia menjadi listrik, tetapi juga meredam kemampuan aki untuk menjalankan reaksi barunya. Untungnya, dengan pemahaman yang benar tentang bagaimana aki bekerja dan dirawat, kita dapat memaksimalkan umur dan efisiensinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *