Sosial

Akibat Hujan Lebat yang Terjadi Terus-Menerus Menyebabkan Jembatan Penghubung Suatu Desa Putus: Padahal Jembatan Tersebut Merupakan Jalur Transportasi Utama Warga di Desa Tersebut, Karena Hal Tersebut, Masyarakat di Desa Tersebut Segera Melakukan Gotong Royong untuk Membangun Jembatan Sementara, Agar Tetap Dapat Melakukan Aktivitasnya. Kegiatan yang Dilakukan Warga Desa Tersebut Merupakan Contoh Pengamalan Pancasila Sila

×

Akibat Hujan Lebat yang Terjadi Terus-Menerus Menyebabkan Jembatan Penghubung Suatu Desa Putus: Padahal Jembatan Tersebut Merupakan Jalur Transportasi Utama Warga di Desa Tersebut, Karena Hal Tersebut, Masyarakat di Desa Tersebut Segera Melakukan Gotong Royong untuk Membangun Jembatan Sementara, Agar Tetap Dapat Melakukan Aktivitasnya. Kegiatan yang Dilakukan Warga Desa Tersebut Merupakan Contoh Pengamalan Pancasila Sila

Sebarkan artikel ini

Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropis, membuat hujan dan banjir menjadi hal yang umum terjadi. Dalam kasus ini, hujan lebat yang terjadi terus-menerus di suatu desa berakibat buruk pada infrastruktur khususnya jembatan penghubung yang merupakan jalur transportasi utama warga desa tersebut.

Kondisi tersebut menyebabkan jembatan putus, sehingga mengganggu aktivitas warga sehari-hari. Mereka tidak bisa beraktivitas seperti biasa, tidak bisa bekerja di kebun atau sawah dan anak-anak kesulitan untuk berangkat sekolah. Namun, warga desa tidak tinggal diam menghadapi kenyataan ini.

Dengan rasa kepedulian yang tinggi, mereka segera melakukan gotong royong untuk membangun jembatan sementara. Gotong royong merupakan salah satu nilai budaya dan kearifan lokal yang dianut oleh masyarakat Indonesia. Dalam situasi seperti ini, gotong royong tidak hanya membantu memecahkan masalah yang dihadapi bersama, namun juga menjadi contoh pengamalan Pancasila dalam kehidupan nyata.

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila atau prinsip. Salah satu sila yang tampak jelas di dalam kegiatan gotong royong ini adalah sila ke-3, yaitu Persatuan Indonesia. Dalam kegiatan gotong royong, warga desa bersatu padu untuk menciptakan solusi atas masalah yang dihadapi. Hal ini menunjukkan bahwa rasa kebersamaan dan kegotong-royongan merupakan bentuk konkrit dari pengamalan sila ke-3 Pancasila.

Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan sila ke-2 dari Pancasila, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam gotong royong pembangunan jembatan sementara, seluruh warga berpartisipasi dan tidak membedakan status sosial, ekonomi, atau latar belakang. Hal ini menunjukkan adanya kesadaran akan pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab dalam kehidupan bermasyarakat.

Pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat itu sendiri. Seperti dalam contoh kasus di atas, warga desa yang melakukan gotong royong membangun jembatan sementara, adalah bentuk nyata dari pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, jawabannya apa? Kegiatan gotong royong yang dilakukan oleh warga desa ini merupakan contoh nyata dalam pengamalan Pancasila, khususnya sila ke-2 dan sila ke-3. Semoga, dengan semakin banyaknya contoh pengamalan Pancasila seperti ini, kita semua bisa semakin menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila untuk kehidupan yang lebih baik di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *