Dalam menjalankan kehidupannya, setiap organisme, termasuk hewan dan tumbuhan, membutuhkan system transportasi untuk mendistribusikan nutrisi dan mengeluarkan sisa metabolisme dari seluruh bagian tubuh mereka. Sistem ini sangat penting untuk memastikan setiap sel dalam tubuh menerima apa yang diperlukan untuk hidup dan tumbuh.
Sistem Transportasi pada Hewan: Darah
Pada hewan, sistem transportasi dilakukan oleh jaringan pembuluh darah yang kompleks. Fungsinya adalah untuk menyuplai oksigen dan nutrisi penting untuk seluruh tubuh, serta mengangkut hasil buangan yang harus dikeluarkan dari tubuh. Darah merupakan alat transportasi utama dalam tubuh hewan.
Dalam darah, terdapat sel-sel darah yang berfungsi sesuai peran masing-masing. Sel darah merah, atau eritrosit, membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Sel darah putih, atau leukosit, melawan infeksi dan penyakit. Sementara itu, trombosit bertanggung jawab atas penggumpalan darah, yang membantu dalam penyembuhan luka.
Sistem Transportasi pada Tumbuhan: Xilem dan Floem
Berbeda dengan hewan, tumbuhan menggunakan sistem pembuluh khusus yang dikenal sebagai xilem dan floem. Kedua sistem ini berfungsi untuk mengangkut air, nutrisi, dan senyawa organik lainnya dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
Xilem, pada dasarnya, adalah jaringan kapiler yang membawa air dan mineral dari akar ke bagian atas tumbuhan, seperti batang dan daun. Hal ini juga membantu dalam mendukung struktur tumbuhan karena terbuat dari sel yang keras dan tidak hidup.
Floem, di sisi lain, mengangkut makanan, berupa glukosa dan zat organik lainnya, yang diproduksi dalam proses fotosintesis di daun ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri dari sel yang sangat spesialis dan hidup.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sistem transportasi pada jaringan hewan dan tumbuhan sangatlah esensial. Meski berbeda dalam peformanya, masing-masing memainkan peran penting dalam menjaga kehidupan setiap sel di dalam tubuh hewan dan tumbuhan bisa berlangsung dengan lancar dan efisien.
