Dalam dunia teknologi dan komunikasi, seringkali kita berinteraksi dengan dua jenis sinyal, yakni sinyal analog dan sinyal digital. Kedua jenis sinyal ini mempunyai peranan penting dalam proses transmisi data. Namun, ada kalanya kita perlu mengubah dari satu jenis sinyal ke jenis yang lain. Inilah mengapa kita membutuhkan perangkat yang mampu mengubah sinyal analog menjadi digital, dan sebaliknya. Alat ini dinamakan Konverter Analog-Digital (ADC) dan Konverter Digital-Analog (DAC).
Konverter Analog-Digital (ADC)
Konverter Analog-Digital atau ADC adalah perangkat yang digunakan untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Sinyal analog adalah sinyal yang berubah-ubah dengan halus dan kontinu seiring berjalannya waktu. Contohnya adalah suara manusia, cahaya alam, dan lain sebagainya.
Sedangkan sinyal digital adalah sinyal yang berubah secara diskrit atau terputus-putus. Sinyal ini terdiri dari dua keadaan, yakni 0 dan 1, yang mewakili ‘mati’ dan ‘hidup’, atau ‘rendah’ dan ‘tinggi’, dan lain sebagainya.
Menggunakan ADC, kita bisa merubah data yang berwujud sinyal analog, seperti suara, cahaya, dan lain-lain, menjadi data digital yang dapat diproses oleh komputer atau perangkat digital lainnya.
Konverter Digital-Analog (DAC)
Konverter Digital-Analog atau DAC adalah kebalikan dari ADC, dimana perangkat ini digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog. DAC umumnya digunakan di perangkat audio dan video, seperti speaker dan monitor.
Misalnya, ketika Anda mendengarkan musik dari komputer atau smartphone Anda, file musik yang berupa data digital diubah menjadi sinyal analog oleh DAC, sehingga dapat dihasilkan suara yang dapat kita dengar.
Penutup
Dalam teknologi modern, peran ADC dan DAC sangat penting. Kedua alat ini memungkinkan kita untuk merubah dan mengadaptasi sinyal sesuai dengan kebutuhan kita, baik itu dalam konteks komunikasi, hiburan, hingga berbagai aplikasi industri lainnya. Tanpa ADC dan DAC, jembatan antara dunia analog dan dunia digital tidak akan mungkin terbentuk.