Penginderaan jauh merujuk pada studi tentang pengukuran dan interpretasi informasi yang dipantulkan atau dipancarkan dari jauh oleh bumi atau atmosfernya. Saat menjawab pertanyaan “Alat apa yang digunakan untuk merekam data yang ada di permukaan bumi dalam penginderaan jauh?”, jawabannya adalah sensor dan satelit penginderaan jauh.
Sensor Penginderaan Jauh
Sensor penginderaan jauh adalah perangkat yang merekam radiasi elektromagnetik. Ini adalah ‘mata’ sistem penginderaan jauh. Sensor mengumpulkan data dalam berbagai cakupan, termasuk inframerah (IR), mikro gelombang, ultraviolet, dan spektrum visual.
Sensor ini datang dalam berbagai tipe, termasuk:
- Pasif: Sensor pasif merekam radiasi alami atau dipantulkan. Sensor ini biasanya digunakan pada siang hari untuk memanfaatkan sinar matahari.
- Aktif: Sensor aktif memancarkan radiasi sendiri dan kemudian merekam apa yang dipantulkan kembali. Sensor ini dapat digunakan kapan saja, baik siang maupun malam hari.
Satelit Penginderaan Jauh
Sensor penginderaan jauh biasanya dipasang pada satelit atau pesawat ruang angkasa, yang berfungsi sebagai platform penginderaan. Beberapa satelit yang digunakan untuk penginderaan jauh meliputi:
- LANDSAT: Seri satelit ini telah memberikan gambar multiband kontinu dari permukaan Bumi sejak 1972, yang digunakan dalam berbagai penelitian dan aplikasi.
- GOES (Geostationary Operational Environmental Satellites): Satelit ini memantau cuaca jangka pendek seperti badai dan panas yang dapat mempengaruhi bumi dalam hitungan jam atau hari.
- NOAA Polar Orbiting Satellites: Satelit ini mengorbit bumi dari kutub ke kutub dan memberikan data cuaca dan iklim global yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti peramalan cuaca dan penelitian iklim.
Dengan demikian, alat yang digunakan untuk merekam data yang ada di permukaan bumi dalam penginderaan jauh adalah sensor dan satelit penginderaan jauh.
