Ilmu

Alkisah: Ini Hikayat Orang Dahulu Kala tentang Pelanduk Jenaka dan Binatang-binatang Rimba di Gunung Indrakila

×

Alkisah: Ini Hikayat Orang Dahulu Kala tentang Pelanduk Jenaka dan Binatang-binatang Rimba di Gunung Indrakila

Sebarkan artikel ini

Adalah seorang pelanduk jenaka dan bijaksana di zaman dahulu kala; pelanduk yang amat pandai bermain kata dan membelokkan kebenaran menjadi dusta. Tak satupun binatang di dalam hutan belantara yang luput dari kejenakaan pelanduk ini. Suatu hari, pembicaraan tentang pelanduk tersebut menjadi hidangan di setiap sudut hutan; demikianlah kisahnya.

Bermula di sebuah rimba yang hampir berbatasan dengan puncak gunung Indrakila, tempat yang dipercaya sebagai singgahnya para binatang-binatang rimba belantara dahulu kala. Maka, rimba itu pun memiliki julukan “Padang Indrakila”—sebuah padang yang luas di pangkuan alam bahwa bisa menjadi pesta bagi segala jenis marga satwa.

Di tengah riuh rendah binatang-binatang itu, ada seekor pelanduk yang sedang beristirahat di sana—pelanduk yang dikenal sangat jenaka dan pandai merancang dusta. Tak ada satupun binatang lain yang bisa menyamai ketangkasannya dalam berbohong, hingga dia mendapatkan julukan sebagai “pelanduk jenaka” di antara teman-temannya. Kisahnya menjadi legenda, dimana setiap binatang rimba sering berhimpun di Padang Indrakila hanya untuk mendengarkan kisah-kisah dan kejenakaan pelanduk tersebut.

Meski banyak binatang lain yang tidak menyukai perilaku pelanduk yang suka berbohong dan membuat tipu muslihat, namun ada sesuatu yang menarik dari perilakunya. Potret pelanduk jenaka ini, dengan segala kebohongannya, menjadi cerminan bagi mereka semua. Mereka menangkap pesan-pesan tersembunyi di balik setiap kisahnya.

Jadi, apa jawabannya? Bisakah Anda menyimpulkan pesan tersembunyi dari kisah pelanduk jenaka ini? Bila ada sesuatu yang tak pernah ada habisnya untuk ditelusuri, itulah kisah masa lalu dan pelajaran hidup yang bisa kita petik dari masa itu. Kisah pelanduk jenaka ini adalah sebuah peringatan bagi kita semua, bahwa akan selalu ada konsekuensi dari setiap perilaku, dan seringkali, yang membedakan antara baik dan buruk adalah bagaimana kita memahami dan menyikapi setiap konsekuensi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *