Dalam kerangka pemahaman agama Islam, prinsip fundamental yang menguatkan dan mendorong kerukunan adalah konsep toleransi dan kebebasan. Ini bukan hanya sebuah prinsip, namun merupakan perintah langsung dari Allah SWT kepada umat manusia. Al-Qur’an, kitab suci Islam, penuh dengan seruan tentang pentingnya menghargai dan menerima perbedaan serta mengutamakan toleransi dalam interaksi sosial kita.
Konsep toleransi dalam Islam bermula dari perintah Allah SWT. Mengedepankan toleransi tidak hanya berarti menghargai perbedaan pendapat atau agama, tetapi juga memperlakukan setiap individu dengan rasa hormat dan kesetaraan, tanpa menghiraukan latar belakang sosial, budaya, etnis, atau agama mereka. Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat (49:13): “Hai orang-orang yang beriman, Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.”
Hal ini menunjukkan bahwa Allah menciptakan keberagaman sebagai bagian dari rancangan dan hikmah-Nya. Keberagaman ini seharusnya menjadi dorongan bagi manusia untuk saling mengenal dan belajar dari satu sama lain, bukan menjadi alasan untuk konflik dan permusuhan.
Berikutnya adalah konsep kebebasan dalam Islam. Kebebasan, dalam konteks ini, merujuk pada hak asasi manusia untuk berpendapat, beribadah, dan mengekspresikan diri sesuai dengan keyakinan mereka. Dalam Surah Al-Baqarah (2:256), Allah berfirman: “Tidak ada paksaan dalam beragama.”
Kata-kata ini menunjukkan bahwa kebebasan beragama adalah hak yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Oleh karena itu, setiap individu berhak untuk memilih keyakinannya dan beribadah sesuai dengan keyakinan tersebut. Dalam konteks ini, toleransi mencakup penghormatan terhadap kebebasan individu untuk beribadah dan berpendapat.
Dalam konteks sosial, penerapan prinsip toleransi dan kebebasan memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan masyarakat yang adil dan harmonis. Al-Qur’an mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai perbedaan-perbedaan ini sebagai bagian dari kehidupan bersama.
Untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan damai, kita dituntut untuk saling menghormati dan memberikan kebebasan kepada satu sama lain. Secara bersamaan, kita juga dituntut untuk menunjukkan toleransi dalam segala hal. Prinsip-prinsip ini tidak hanya menciptakan kerukunan, tetapi juga mewujudkan rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara umat manusia, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah SWT.