Penyalahgunaan narkoba adalah masalah yang serius di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Demi menanggulangi hal tersebut, berbagai upaya telah ditempuh, salah satunya adalah penerapan hukuman mati bagi pelaku penyalahgunaan narkoba. Meski begitu, adanya hukuman mati seringkali menimbulkan kontroversi yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Sehingga, hukuman alternatif bagi pelaku penyalahgunaan narkoba yang lebih berorientasi pada rehabilitasi dan pemulihan perlu dipertimbangkan. Berikut ini merupakan sejumlah alternatif yang dapat dijadikan opsi.
Rehabilitasi
Rehabilitasi dapat menjadi alternatif yang efektif sebagai pengganti hukuman mati. Dengan rehabilitasi, para pelaku penyalahgunaan narkoba diberikan kesempatan untuk lepas dari kecanduan dan memperbaiki hidup mereka. Rehabilitasi ini bisa berupa pengobatan medis, konseling, hingga pendidikan dan pelatihan keterampilan agar mereka memiliki kesempatan yang lebih baik dalam memulai kembali kehidupan dalam masyarakat.
Pendidikan dan Pelatihan
Sebagai tambahan dari rehabilitasi, pendidikan dan pelatihan juga dapat menjadi pilihan hukuman alternatif. Pendidikan dan pelatihan ini ditujukan agar para pelaku penyalahgunaan narkoba memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mencari pekerjaan setelah masa rehabilitasi mereka selesai. Dengan begitu, mereka memiliki alat untuk menghindari kembali ke dalam lingkaran penyalahgunaan narkoba.
Pelayanan Masyarakat
Alternatif lainnya adalah pelayanan masyarakat. Dengan pelayanan masyarakat, para pelaku penyalahgunaan narkoba diharuskan untuk menghabiskan waktu mereka untuk membantu komunitas lokal. Hal ini tidak hanya membantu mereka untuk membangun kembali jaringan sosial yang sehat, tetapi juga memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
Pengawasan Ketat
Sebagai hukuman, pengawasan ketat juga dapat diterapkan. Di bawah pengawasan ini, pelaku dapat diperbolehkan untuk tinggal di masyarakat namun harus memenuhi serangkaian persyaratan yang ketat, seperti pengujian rutin untuk memastikan mereka tetap bebas narkoba, menghadiri pertemuan rehabilitasi, dan mematuhi aturan yang lainnya.
Penegakan Hukum Yang Lebih Humanis
Mengganti hukuman mati dengan hukuman yang lebih humanis juga bisa menjadi pilihan. Ini dapat berupa hukuman penjara dengan durasi yang jauh lebih pendek dibandingkan hukuman mati, atau penahanan dalam fasilitas yang lebih manusiawi dan fokus pada rehabilitasi.
Dalam merancang strategi penanganan penyalahgunaan narkoba, pemerintah harus mempertimbangkan dampak jangka panjang dari tindakannya. Pendekatan yang lebih berfokus pada rehabilitasi daripada hukuman dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam jangka panjang karena membantu individu yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba untuk membangun kembali hidup mereka dan mencegah mereka kembali ke dalam siklus penyalahgunaan.
Sementara itu, hukuman mati cenderung tidak efektif dalam menangani masalah narkoba karena tidak mengatasi akar dari masalah tersebut yaitu kecanduan dan lingkungan yang mendukung penyalahgunaan narkoba. Karenanya, perlu adanya paradigm shift dalam penegakan hukum narkoba dari yang berorientasi pada hukuman ke arah yang berorientasi pada pemulihan dan rehabilitasi.