Tingkat kriminalitas remaja saat ini menunjukkan trend peningkatan yang cukup signifikan. Dalam tinjauan ini, kita akan memilih salah satu contoh kejahatan yang sering dilakukan oleh remaja, yakni kenakalan remaja dalam bentuk vandalism. Vandalisme tak hanya merusak estetika lingkungan, namun juga merefleksikan pikiran dan perilaku negatif remaja. Selanjutnya, kita akan menganalisis bagaimana proses sosialisasi dalam agen-agen sosialisasi berperan dalam fenomena ini.
Agen-agen sosialisasi seperti keluarga, sekolah, teman sebaya, dan media massa memegang peran penting dalam membentuk karakter dan perilaku remaja. Keluarga sebagai agen sosialisasi primer memiliki dampak signifikan terhadap perilaku anak. Jika dalam lingkungan keluarga remaja tidak mendapatkan kontrol dan panduan yang cukup, hal tersebut dapat berkontribusi pada munculnya perilaku merusak seperti vandalisme.
Sekolah dan teman sebaya adalah agen sosialisasi sekunder yang berkontribusi dalam memengaruhi perilaku remaja. Beberapa remaja mungkin melakukan vandalisme sebagai bentuk pemberontakan atau untuk mendapatkan pengakuan dan diterima dalam suatu kelompok. Kurangnya pemahaman tentang etika dan moralitas dalam lingkungan sekolah juga dapat memicu perilaku tersebut.
Media massa juga berperan dalam membentuk perilaku remaja. Konten yang berorientasi violence, perang, dan gangsterisme dapat mempengaruhi remaja untuk meniru perilaku tersebut. Selain itu, eksploitasi kekerasan dan vandalisme sebagai tindakan ‘keren’ atau ‘heroic’ membuat remaja merasa bahwa implementasi dari perilaku tersebut adalah sesuatu yang tidak merugikan.
Secara keseluruhan, proses sosialisasi dalam agen-agen sosialisasi berpengaruh besar dalam memengaruhi perilaku remaja. Pendekatan preventif dan intervensi dini oleh para agen sosialisasi dapat sangat membantu dalam mengurangi dampak negatif ini. Adalah penting bagi para agen sosialisasi untuk mengedukasi remaja tentang dampak negatif dari vandalisme dan memberikan panduan yang memadai untuk membantu mereka dalam memilih jalan yang lebih produktif dan bertanggung jawab.