Sejak ditemukannya komputer, istilah ‘bug’ telah menjadi bagian integral dari terminologi di lingkungan pemrograman. Istilah ini mengacu pada kesalahan atau kekurangan dalam sistem yang mengakibatkan hasil yang tidak diinginkan atau malfungsi. Namun, apa sebenarnya serangga yang menginspirasi penggunaan kata ini dan bagaimana serangga tersebut mengganggu operasi super komputer awal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu kembali ke era awal komputasi.
Latar Belakang Istilah ‘Bug’
Istilah ‘bug’ dalam konteks komputer pertama kali muncul dalam catatan log Mark II, sebuah komputer elektro-mekanis yang dikembangkan oleh Universitas Harvard pada tahun 1947. Pada tanggal 9 September 1947, para operator menemukan seekor ngengat mati terjebak di antara kontak-kontak dari relay nomor 70. Insiden ini kemudian dicatat dan ngengat tersebut ditempelkan di log book dengan catatan “First actual case of bug being found.”
Ngengat ini mempengaruhi operasi relay dalam komputer, sehingga menghasilkan hasil yang tidak akurat. Kejadian ini mengilhami penggunaan istilah ‘bug’ untuk menggambarkan kesalahan atau kekurangan dalam perangkat keras atau perangkat lunak komputer.
Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan kata ‘bug’ untuk merujuk pada kesalahan teknis telah ada sejak abad ke-19, jauh sebelum ditemukannya komputer. Namun, kejadian di Harvard memperkuat makna dan penggunaan istilah ini dalam bidang teknologi informasi.
Dampak Bug pada Super Komputer
Dalam konteks super komputer masa kini, ‘bug’ biasanya merujuk pada kesalahan dalam perangkat lunak, bukan dalam perangkat keras. Hal ini berbeda dengan kasus ngengat di Mark II, yang merupakan kesalahan fisik. Kesalahan perangkat lunak dapat mempengaruhi performa dan hasil yang dihasilkan oleh super komputer.
Cacat atau bug dalam perangkat lunak dapat menyebabkan sistem menjadi tidak stabil, menghasilkan data yang tidak akurat, atau bahkan menyebabkan sistem berhenti berfungsi. Dalam kasus super komputer yang digunakan untuk penelitian ilmiah atau aplikasi kritis lainnya, bug seperti ini dapat memiliki konsekuensi serius.
Namun, berkat kemajuan teknologi dan metodologi pengujian perangkat lunak yang semakin canggih, bug menjadi lebih mudah dideteksi dan diperbaiki sebelum mereka menghasilkan efek merugikan yang signifikan.
Jadi, jawabannya apa?
Serangga yang menyebabkan gangguan pada awal mula super komputer dan menginspirasi istilah ‘bug’ komputer adalah seekor ngengat. Kehadiran ngengat ini mempengaruhi operasi komputer Mark II di Harvard pada 1947, dan kejadian ini mengangkat istilah ‘bug’ dalam konteks komputer.